Bagikan:

SURABAYA - Sebuah pesan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bagi siapa pun yang sedang berduka akibat ditinggalkan keluarga akibat COVID-19. Sulit mungkin bisa menerimanya. Tapi Risma meminta supaya mereka bisa ikhlas melihat keluarganya dimakamkan dengan protokol kesehatan.

Bagi Risma, COVID-19 ini memang begitu dahsyat 'penyamarannya'. Seseorang mungkin terlihat normal atau sehat. Padahal di dalam tubuhnya, sudah bermukim virus corona.

"Yang sakit di era pandemi COVID-19 ini kadang tidak seperti orang sakit. Tapi dia pembawa virus atau carrier. Karenanya, mari kita ikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh para ahli kesehatan," ucap Risma di Surabaya, seperti dikutip dari laman resmi Pemkot Surabaya, Senin (17/8/2020).

Begitu juga ketika pasien COVID-19 meninggal. Banyak keluarga yang ditinggalkan mungkin tidak bisa menerima dengan cara pemakaman yang tidak biasa. Pasien COVID-19 yang meninggal memang wajib dimakamkan dengan protokol kesehatan yang super ketat.

Keluarga tak akan bisa mengantar hingga ke liang lahat. Proses pemakaman pun akan dilakukan cepat dan super singkat. Apalagi sudah banyak daerah yang mempersiapkan pemakaman khusus bagi pasien COVID-19 yang meninggal.

"Dalam suatu keluarga itu ada ada anak, ada istri, ada suami, saudara atau bahkan orang tua yang kemungkinan bisa tertular jika tidak hati-hati penanganannya. Karena itu saya ingin menyampaikan, saya tidak ingin ada keributan lagi terutama soal jenazah," pesan dia.

Risma meminta masyarakat mengikhlaskan saudara atau keluarga yang meninggal karena COVID-19 untuk dimakamkan sesuai protokol kesehatan. Sebab, lokasi pemakaman khusus yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu bertujuan tak lain, agar keluarga yang ditinggalkan tidak sampai ikut terpapar. Pemkot Surabaya menyiapkan lokasi pemakaman di Keputih Sukolilo dan Babat Jerawat khusus pasien COVID-19.

Menurut dia, Pemkot Surabaya menyiapkan lahan khusus COVID-19 itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat. Tujuannya tak lain, supaya tidak ada lagi warga Surabaya atau keluarga yang ditinggalkan ikut terpapar virus tersebut.

"Karena itu mari kita ikhlaskan saudara kita untuk dimakamkan ke tempat yang telah disediakan oleh Pemkot Surabaya demi menjaga kita semuanya untuk tetap sehat," tutupnya.