Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut zona oranye COVID-19 terus meningkat selama beberapa pekan. Saat ini daerah yang memiliki risiko COVID-19 sedang tersebut berjumlah hampir separuh dari kabupaten/kota di Indonesia.

Pada periode 19 Juli, ada 32,88 persen daerah di indonesia yang berstatus zona oranye. Kemudian, naik menjadi 35,99 persen pada 26 Juli, naik lagi menjadi 43 persen pada 2 Agustus, kemudian 43,19 persen pada 9 Agustus.

"Pada update data 16 Agustus, perubahan menjadi zona oranye sebesar 46,11 persen. Ada peningkatan zona oranye menjadi 237 kabupaten/kota. Terjadi klastering pada zona kuning," kata Wiku di Istana Kepresidenan, Selasa, 18 Agustus.

Peningkatan daerah yang berstatus zona oranye mengakibatkan penurunan jumlah daerah yang berstatus zona hijau (tanpa kasus), zona kuning (risiko rendah), dan zona merah (risiko tinggi).

Per tanggal 16 Agustus, zona merah berjumlah 29 kabupaten/kota, zona kuning sejumlah 174 kabupaten kota, dan zona hijau dengan kategori tidak ada kasus baru sejumlah 42 kabupaten/kota, dan zona hijau tidak terdampak sejumlah 32 kabupaten/kota.

"Ini yang perlu menjadi perhatian semuanya. Bahwa risiko tinggi atau merah menurun adalah tanda yang baik. Tapi, daerah yang tidak terdampak juga menurun itu tanda yang kurang baik," jelas Wiku.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis tambahan kasus positif COVID-19 terbaru per hari ini. Dari 14.371 spesimen yang diperiksa, ada 1.673 kasus positif COVID-19 baru dalam kurun waktu 24 jam.

"Total akumulasi kasus positif sejak COVID-19 ditemukan di Indonesia mencapai 143.043 orang," demikian dikutip dari data Kemenkes.

Sementara kasus sembuh pada hari ini bertambah 1.848, sehingga totalnya ada 96.306 orang sembuh. Kemudian, kasus konfirmasi positif yang meninggal bertambah 70 orang dan totalnya 6.277 orang.