Presiden Taiwan Tsai Ing-wen: Demokrasi yang Kita Nikmati Hari Ini Diperoleh dengan Susah Payah
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. (Wikimedia Commons/總統府)

Bagikan:

JAKARTA - Taiwan dan Eropa harus bekerja sama untuk membela serta melawan otoritarianisme dan disinformasi, Presiden Tsai Ing-wen mengatakan kepada anggota parlemen yang berkunjung dari negara-negara Baltik Lithuania, Latvia dan Estonia pada Hari Senin.

Lithuania telah menghadapi tekanan berkelanjutan dari China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, sejak mengizinkan pembukaan Kedutaan Besar Taiwan secara de facto di ibu kotanya.

Sementara, Beijing telah meningkatkan tekanan militer dan diplomatik di Taipei untuk menerima klaim kedaulatan China dan membatasi partisipasi internasionalnya, meskipun Presiden Tsai mengatakan Taiwan tidak akan tunduk pada ancaman dan akan mempertahankan kebebasan dan demokrasinya.

Presiden Tsai Ing-wen mengatakan kepada anggota parlemen di Kantor Kepresidenan, Taiwan dan negara-negara Baltik, yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet, berbagi pengalaman serupa dalam membebaskan diri dari pemerintahan otoriter dan berjuang untuk kebebasan.

"Demokrasi yang kita nikmati hari ini diperoleh dengan susah payah. Ini adalah sesuatu yang paling kita pahami secara mendalam," ujarnya, mengutip Reuters 29 November.

"Sekarang dunia menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perluasan otoritarianisme dan ancaman disinformasi. Taiwan lebih dari bersedia untuk berbagi pengalamannya dalam memerangi disinformasi dengan teman-teman Eropanya. Kita harus menjaga nilai-nilai bersama untuk memastikan cara hidup kita yang bebas dan demokratis," sambung Presiden Tsai.

Sementara itu, Matas Maldeikis, pemimpin Kelompok Persahabatan Taiwan parlemen Lithuania mengatakan kepada Presiden Tsai, sebagai tanggapan kelompok mereka berada di Taipei untuk mengekspresikan solidaritas mereka dengan pulau itu.

"Kebijakan pemerintah Lituania terhadap Taiwan mendapat dukungan luas di masyarakat kita. Melestarikan kebebasan dan tatanan internasional berbasis aturan adalah kepentingan vital bagi Taiwan dan Lituania," ujarnya.

Ada banyak peluang untuk kerja sama ekonomi dan budaya, tambah Maldeikis, yang perjalanannya dikutuk oleh China.

Untuk diketahui, tidak ada negara anggota Uni Eropa yang memiliki hubungan resmi dengan Taiwan. Sementara, Amerika Serikat sangat mendukung sekutu NATO-nya, Lithuania, dalam perselisihannya dengan China.

Selain itu, Lithuania juga menghadapi masalah dengan tekanan dari Rusia dan Belarusia, dengan para migran di perbatasannya dengan Belarusia.