Bagikan:

JAKARTA - ISIS mengaku bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi akhir pekan lalu di Kabul, di mana sejumlah orang tewas dan luka-luka, menjadi teror untuk kesekian kalinya di Afghanistan sejak Taliban berkuasa.

Dikutip dari Reuters 15 November, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di ibu kota Afghanistan, Kabul, pada Sabtu, kata kelompok itu di akun Telegramnya Hari Minggu kemarin.

Bom magnet yang dipasang pada sebuah minivan penumpang meledak di daerah yang mayoritas penduduknya Syiah di ibu kota Afghanistan, Kabul, Sabtu, menyebabkan jumlah korban yang tidak diketahui, kata pejabat Taliban dan penduduk setempat.

Serangkaian serangan baru-baru ini menambah lebih banyak tekanan pada penguasa Taliban, yang mengambil alih kekuasaan setelah runtuhnya pemerintah yang didukung Barat pada Agustus dan juga bergulat dengan krisis ekonomi dan potensi kelaparan.

Seorang pejabat Taliban, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan enam orang tewas dan sedikitnya tujuh terluka dalam ledakan di daerah Dasht-e Barchi di Kabul barat.

Daerah tersebut banyak dihuni oleh etnis Hazara Syiah yang telah menjadi sasaran serangan berulang-ulang oleh kelompok militan ISIS.

Dua pejabat Taliban, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan ISIS juga berada di balik serangan hari Sabtu tetapi tidak ada komentar resmi dari pasukan keamanan gerakan itu.

Sementara itu, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengakui adanya ledakan di Dasht-e Barchi, menewaskan sedikitnya satu warga sipil dan melukai dua lainnya. Investigasi sedang berlangsung, katanya dalam sebuah tweet.

Seorang warga setempat, yang menyebut namanya sebagai Ismael, mengatakan dia telah mencapai lokasi beberapa menit setelah ledakan, yang terjadi sehari setelah serangan terhadap sebuah masjid Sunni di Afghanistan timur.

"Ketika saya tiba, saya melihat api besar. Itu adalah minivan yang menjadi sasaran bom lengket," ujarnya.

Dia mengatakan seorang teman yang telah membantu membawa yang terluka ke rumah sakit terdekat mengatakan setidaknya tiga atau empat orang telah tewas.

Untuk diketahui, lebih dari 100 orang tewas dalam serangan terhadap masjid-masjid Syiah di kota utara Kunduz dan di selatan kota Kandahar bulan lalu. Kedua serangan itu diklaim oleh ISIS.

Gambar yang dibagikan di media sosial pada Hari Sabtu menunjukkan api dan awan tebal asap hitam membumbung ke langit. Setidaknya dua orang menderita luka bakar serius, menurut direktur rumah sakit terdekat yang mengkhususkan diri dalam kasus luka bakar.