Bagikan:

JAKARTA - Taliban Afghanistan pada Selasa pekan lalu menunjuk gubernur dan komandan militer pada posisi kunci di tingkat provinsi, atas arahan pemimpin tertinggi Mullah Haibatullah Akhundzada.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam sebuah pernyataan pada Hari Minggu mengumumkan nama-nama gubernur provinsi baru, wakil gubernur dan komandan militer.

Qari Baryal telah ditunjuk sebagai gubernur Kabul, Mufti Mohammad Idrees akan menjabat sebagai wakilnya dan Wali Jan Hamzah akan menjadi komandan militer ibukota Afghanistan, sesuai dengan pernyataan resmi.

Komandan sebelumnya yang bertanggung jawab atas keamanan Kabul, Mawlawi Hamdullah Mukhlis, tewas bulan ini dalam serangan ISIS terhadap rumah sakit militer terbesar Afghanistan di pusat kota Kabul.

Total ada 44 orang yang diumukan dalam kesempatan ini, menjadi penunjukkan terbesar sejak kabinet dibentuk pada Bulan September lalu, mengutip Reuters 8 November.

Pemerintah sementara Afghanistan yang dipimpin oleh Muallah Hassan Akhunzada, juga mengangkat Abdul Ghani sebagai gubernur provinsi Badakhshan, Muhammad Ali sebagai gubernur provinsi Paktia, Nisar Ahmad gubernur provinsi Kunduz sementara Qari Bakhtiar dan Haji Mali Khan masing-masing telah ditunjuk sebagai gubernur provinsi Baghlan dan logar.

Demikian juga, Abdullah Mukhtar akan menjabat sebagai gubernur provinsi Paktika, Abdullah Sarhadi dari Bamiyan, Haji Dawat dari Uruzgan, Rouhani Sahib dari Farah, Abdul Rehman Sar-e-Pol dan Shoaib dari Jowzjan. Ishaq Akhunzada telah ditunjuk sebagai gubernur provinsi Ghazni.

Perkembangan terjadi beberapa hari setelah pemimpin tertinggi Taliban memperingatkan bahaya pembangkang dan penyusup, dalam gerakan yang telah mengambil alih Afghanistan.

Mencerminkan keseriusan ancaman, Haibatullah Akhundzada yang tertutup mengeluarkan pernyataan publik tertulis yang langka untuk mendesak komandan Taliban membersihkan barisan mereka.

"Semua orang tua dari kelompok mereka harus melihat ke dalam barisan mereka dan melihat apakah ada entitas tak dikenal yang bekerja melawan kehendak pemerintah, yang harus diberantas sesegera mungkin," sebutnya mengutip The Express Tribune.

"Apa pun kesalahan yang terjadi, yang lebih tua akan bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan di dunia ini dan di akhirat," dia memperingatkan, dalam sebuah pernyataan yang di-tweet oleh beberapa akun Taliban.

Taliban merebut kekuasaan pada Agustus setelah menguasai ibu kota dan menggulingkan pemerintah dukungan Amerika Serikat, mendeklarasikan Imarah Islam Afghanistan yang baru.

Tapi setelah 20 tahun perang gerilya, Taliban terpaksa memperluas barisan mereka secara cepat dengan merekrut mantan musuh, militan sekutu dan siswa madrasah muda.