JAKARTA - Seorang perwira pasukan khusus sekaligus komandan korps wilayah Taliban, tewas dalam serangan terhadap rumah sakit militer di Kabul, Selasa yang menewaskan sedikitnya 23 orang dan melukai 50 lainnya, dengan laporan awal menyebuh Daesh (ISIS-K) bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sosok yang tewas tersebut disebut sebagai salah satu komandan senior Taliban, Hamdulllah Mukhlis. Ia tewas ketika merespon serangan terhadap Rumah Sakit Militer Sardar Mohammad Daud Khan bersama anak buahnya, sebuah sumber mengatakan kepada Sputnik pada Hari Rabu.
"Hamdullah (Mukhlis), komandan korps Kabul, tewas dalam serangan Daesh", kata sumber itu kepada Sputnik News seperti dikutip 3 November.
Mukhlis diketahui merupakan anggota jaringan Haqqani, sekaligus seorang perwira di pasukan khusus Taliban, Batalion 313 Badri.
Sementara mengutip France24 dari AFP, Mukhlis merupakan tokoh Taliban paling senior yang tewas, sejak keberhasilan kelompok tersebut merebut Kabul pada 15 Agustus lalu.
"Ketika mendapat informasi bahwa Rumah Sakit Sardar Daud Khan diserang, Maulwi Hamdullah (Mukhlis), komandan korps Kabul, segera bergegas ke tempat kejadian," kata pejabat media Taliban.
"Kami mencoba menghentikannya, tetapi dia tertawa. Belakangan kami mengetahui, dia mati syahid dalam bentrokan langsung di rumah sakit," tambahnya.
Serangan itu dimulai dengan seorang pembom bunuh diri meledakkan bahan peledaknya di dekat pintu masuk fasilitas, sebelum orang-orang bersenjata masuk ke halaman rumah sakit.
Sebagai bagian dari tanggapan, penguasa baru Kabul mengerahkan pasukan khusus mereka ke atap gedung dengan helikopter rampasan milik Pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika Serikat.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di saluran Telegramnya, ISIS-K mengatakan lima pejuang kelompok Negara Islam melakukan serangan terkoordinasi secara simultan" di situs tersebut.
Sementara, juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid menyebut serangan yang dilakukan oleh ISIS-K dapat dihentikan dalam waktu 15 menit, berkat intervensi cepat.
Untuk diketahui, ISIS telah mengklaim empat serangan korban massal sejak pengambilalihan Taliban pada 15 Agustus, termasuk ledakan bom bunuh diri yang menargetkan masjid Muslim Syiah.
BACA JUGA:
Sementara, rumah sakit militer yang merawat tentara yang terluka dari Taliban dan mantan pasukan keamanan Afghanistan tersebut, sebelumnya diserang pada tahun 2017, ketika orang-orang bersenjata yang menyamar sebagai personel medis menewaskan sedikitnya 30 orang dalam pengepungan selama berjam-jam.
Serangan 2017 juga diklaim oleh kelompok ISIS, dengan Taliban membantah bertanggung jawab.