JAKARTA - Sedikitnya 62 orang tewas dan 70 lainnya cedera dalam serangan bom bunuh diri yang menghantam sebuah masjid Syiah di Afghanistan selatan, menurut kantor berita Bakhtar yang berbasis di Kabul.
Mengutip Daily Sabah 15 Oktober, ledakan terjadi di Masjid Imam Barga di Kandahar, saat jemaah memadati masjid untuk mengikuti ibadah Salat Jumat. Serangan terjadi seminggu setelah sebuah pemboman, yang diklaim oleh afiliasi Daesh atau ISIS lokal, menewaskan 46 orang di sebuah masjid Syiah di Afghanistan utara.
Murtaza, seorang saksi mata yang seperti kebanyakan warga Afghanistan menggunakan satu nama, mengatakan empat pelaku bom bunuh diri menyerang masjid. Dua meledakkan bahan peledak mereka di gerbang keamanan, membiarkan dua lainnya berlari ke dalam dan menyerang jemaah.
Berbicara kepada The Associated Press (AP) melalui telepon, dia mengatakan salat Jumat biasanya dihadiri oleh sekitar 500 orang. Rekaman video dari tempat kejadian menunjukkan, mayat-mayat berserakan di karpet berlumuran darah, dengan orang-orang yang selamat berjalan dengan linglung atau menangis dalam kesedihan.
ISIS telah mengklaim sejumlah pemboman mematikan di seluruh negeri sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus di tengah penarikan pasukan AS. Kelompok ini juga menargetkan pejuang Taliban dalam serangan yang lebih kecil. Juru bicara Taliban Bilal Karimi mengkonfirmasi ledakan itu dan mengatakan penyelidikan sedang berlangsung, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Seorang pejabat di rumah sakit provinsi mengatakan, fasilitas kesehatan itu menerima 37 mayat dan 70 terluka, menambahkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat. Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk memberi tahu media. Taliban telah berjanji untuk memulihkan perdamaian dan keamanan setelah beberapa dekade perang.
"Tiga puluh dua mayat dan 53 orang terluka telah dibawa ke rumah sakit kami sejauh ini," kata seorang dokter di rumah sakit pusat kota Mirwais kepada Agence France-Presse (AFP).
Sumber medis lain dan seorang pejabat provinsi mengkonfirmasi jumlah korban lebih dari 30, dan setidaknya 15 ambulans bergegas ke dan dari tempat kejadian. Semnetara itu, akun Facebook masjid membuat seruan untuk donor darah.
BACA JUGA:
Seorang saksi mata mengatakan kepada AFP, bahwa dia mendengar tiga ledakan, satu di pintu utama masjid, satu lagi di daerah selatan, dan yang ketiga di mana jemaah mandi sebelum salat. Saksi lain juga mengatakan tiga ledakan mengguncang masjid di pusat kota selama salat Jumat, jemaah tersibuk dalam seminggu.
"Kami sedih mengetahui bahwa sebuah ledakan terjadi di sebuah masjid persaudaraan Syiah di distrik pertama kota Kandahar di mana sejumlah rekan kami menjadi martir dan terluka," sebut juru bicara kementerian dalam negeri Taliban Qari Sayed Khosti di Twitter.
"Pasukan khusus Imarah Islam telah tiba di daerah itu untuk menentukan sifat insiden dan membawa para pelaku ke pengadilan," tegasnya.