Dua Serangan Bom Terjadi dalam Seminggu, Taliban Kerahkan Pasukan Keamanan Jaga Masjid Syiah
Ilustrasi pasukan Taliban. (Twitter/@Badri313Unit1)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Taliban berjanji untuk meningkatkan keamanan di masjid-masjid Syiah, saat ratusan orang berkumpul pada Sabtu untuk menguburkan para korban serangan bunuh diri kedua ISIS terhadap jemaah Syiah dalam seminggu.

Kelompok Sunni garis keras ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap Masjid Fatima di Kandahar, saat aksi penembakan diikuti dengan aksi bom bunuh diri terjadi di tengah-tengah Salat Jumat 14 Oktober.

Seorang pejabat kesehatan mengatakan jumlah korban dari serangan itu mencapai 41 orang tewas dan 70 lainnya luka-luka tetapi bisa meningkat lebih lanjut.

"Beberapa dari yang terluka berada dalam kondisi kritis dan kami berusaha untuk memindahkan mereka ke Kabul," jelasnya, mengutip Reuters 16 Oktober.

Pada Hari Sabtu, kerumunan besar berkumpul untuk menguburkan para korban berjubah putih di kuburan massal di kota selatan Kandahar.

Kepala Kepolisian Kandahar mengatakan, unit akan ditugaskan untuk melindungi masjid-masjid Syiah yang selama ini dijaga oleh pasukan sukarelawan setempat dengan izin khusus untuk membawa senjata.

"Sayangnya mereka tidak dapat melindungi daerah ini dan di masa depan, kami akan menugaskan penjaga keamanan khusus untuk melindungi masjid dan madrasah," jelasnya dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter oleh juru bicara Taliban.

Serangan terhadap masjid Fatima, masjid Syiah terbesar di Kandahar, juga dikenal sebagai masjid Imam Bargah, terjadi seminggu setelah serangan serupa di sebuah masjid di kota utara Kunduz, yang menewaskan sebanyak 80 orang.

Serangan terhadap masjid-masjid Syiah dan sasaran-sasaran yang terkait dengan etnis minoritas Hazara, yang merupakan kelompok Syiah terbesar di Afghanistan, adalah kejadian biasa di bawah pemerintahan bekas dukungan Barat.

Ada keterkejutan yang mendalam, karena serangan terus berlanjut sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus, menodai klaim gerakan itu untuk membawa perdamaian ke Afghanistan setelah beberapa dekade perang.

Untuk diketahui, sejak pengambilalihan itu, ISIS telah melakukan puluhan operasi, mulai dari serangan skala kecil terhadap target Taliban hingga operasi skala besar seperti bom bunuh diri hari Jumat, yang menewaskan sejumlah warga sipil.