JAKARTA - Seorang warga sipil tewas tertembak dan dua petugas penyelemat yang coba mengevakuasi jenazahnya terluka, saat pasukan pertahanan rakyat (PDF) berhasil menewaskan puluhan tentara rezim militer Myanmar sebut seorang saksi mata, Rabu.
Peluru ditembakkan oleh tentara dari konvoi militer yang ditempatkan di dekat Desa Sithar di selatan kotapraja, kata penduduk setempat dan mendarat di desa terdekat, Natchaung.
"Seorang pria meninggal," kata saksi yang termasuk di antara mereka yang mencoba mengambil mayat itu kepada Myanmar Now seperti dikutip 5 November.
"Mereka bahkan menembakkan peluru lain ke mobil kami ketika kami mencoba untuk pergi dan mengambil tubuhnya. Dua orang di kursi depan mobil kami terkena pecahan peluru," sambung saksi mata tersebut
Orang-orang yang terluka, yang merupakan bagian dari kelompok layanan sosial setempat, berada dalam kondisi stabil, tambahnya. Myanmar Now tidak dapat mengkonfirmasi nama pria yang meninggal.
Warga Natchaung kedua mengatakan, mengutip saksi, pasukan rezim militer Myanmar juga menggerebek desa dan mencuri dari penduduknya pada sore yang sama.
"Mereka mendobrak masuk ke rumah-rumah yang menjalankan toko serba-serbi dan mengambil barang-barang dan uang mereka. Mereka juga mengambil minyak dari toko minyak dan mereka mengambil speaker dan baterai dari rumah kami," tuturnya.
"Kami sebenarnya kembali ke desa untuk memeriksa dan mereka masih ada di sana. Mereka merampok setiap rumah yang mereka lihat. Mereka juga mengambil ponsel dari toko ponsel," tandasnya.
Ribuan penduduk lokal dari desa Thazi, Natchaung, Natmyaung, Chaung Gwa dan Heloke telah mengungsi dalam beberapa pekan terakhir oleh serangan militer.
Seorang juru rezim militer Myanmar tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Pada pagi hari pria itu terbunuh, PDF Kalay mengatakan telah menewaskan sedikitnya 47 tentara junta selama penyergapan terhadap konvoi militer Myanmar di dekat Sithar.
Seorang warga sipil dan seorang pejuang PDF juga tewas dalam bentrokan tersebut. Selain itu, empat warga sipil juga terluka dalam bentrokan tersebut.
Sehari sebelumnya, kelompok itu menewaskan sedikitnya tiga tentara dalam serangan serupa menggunakan ranjau darat terhadap konvoi delapan kendaraan junta di daerah yang sama, katanya.
Myanmar Now tidak dapat secara independen mengkonfirmasi jumlah tentara yang tewas.
PDF Kalay mengatakan militer juga menggerebek Chaung Gwa pada Rabu malam dan membakar tiga rumah. Tentara menembakkan beberapa peluru di dekat desa Hakhalay pada malam yang sama, tambah kelompok itu.
PDF telah memperingatkan warga sipil untuk tidak melakukan perjalanan melalui bagian selatan Kalay, mengatakan mereka harus bersiap-siap untuk melarikan diri jika lebih banyak pertempuran pecah.
BACA JUGA:
Untuk diketahui orang-orang di Kalay termasuk di antara warga sipil biasa pertama yang mengangkat senjata melawan junta setelah kudeta 1 Februari, menggunakan senapan berburu yang belum sempurna untuk melancarkan serangan gaya gerilya terhadap tentara.
Sementara, rezim militer juga telah memerintahkan serangan intens baru-baru ini di negara tetangga Chin di mana, seperti di Sagaing, perlawanan bersenjata terhadap kekuasaannya kuat.
Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus memantau situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.