Bagikan:

JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan mengakhiri masa tugasnya alias pensiun pada November ini. Terlebih, sudah ada calon panglima baru yang dipilih Presiden Joko Widodo yakni Jenderal Andika Perkasa.

Purnatugasnya itu kemudian memunculkan isu bahwa Marsekal Hadi bakal masuk dalam jajaran kabinet Indonesia Maju.

Direktur Eksekutif Gerakan Muda Visioner (Gemuvi), Teofilus Mian Parluhutan, menilai Marsekal Hadi layak menjadi salah satu menteri Jokowi. Sebab, selama menjabat Panglima TNI Hadi merupakan sosok perwira kesatria yang setia terhadap NKRI. Bahkan, menurutnya, peran TNI pada masa awal pandemi sangat menonjol.

"Banyak prestasi dan jasa kepada negeri yang Marsekal Hadi torehkan selama menjabat sebagai Panglima TNI. Salah satunya adalah keberhasilannya memimpin TNI dalam membantu penanganan virus corona baru (COVID-19)," ujar Teofilus, Jumat, 5 November. 

Di mana saat itu, lanjutnya, proses penjemputan dan proses karantina ke-238 WNI dari Wuhan, China, menggunakan fasilitas milik Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Raden Sadjad di Natuna, Kepulauan Riau.

"Sejak saat itulah para prajurit TNI menjadi bagian tak terpisahkan dalam penanganan pandemi corona," jelas Teofilus. 

Menurut Teofilus, dibawah kepemimpinan Hadi, TNI banyak melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat terutama dalam penanganan pandemi COVID-19.

"Program 'Serbuan Vaksinasi', terlihat peran prajurit TNI sangat vital, karena mampu merambah wilayah-wilayah yang notabene sulit dijangkau," ungkapnya.

Selain itu, Teofilus menilai, selama di bawah komando mantan Irjen Kementerian Pertahanan itu, peran aktif TNI juga mendapat apresiasi yang sangat bagus dari publik.

Dikatakannya, upaya TNI melakukan pengendalian pandemi di setiap daerah dan menjaga kedaulatan negara selaras dengan citra TNI yang mencapai 95,5 persen. Angka tersebut, kata Teofilus, lebih baik dibandingkan dengan sejumlah lembaga tinggi negara lainnya. 

"Semua ini patut diapresiasi dan tentu hal ini bisa terjadi antara lain karena kerja keras Panglima TNI, Bapak Marsekal Hadi Tjahjanto," katanya.

Oleh karena itu, Tefilus menilai, sangat layak apabila Marsekal Hadi masuk ke dalam kabinet Jokowi menggantikan menteri yang berambisi nyapres di 2024. Atau Hadi, kata dia, bisa duduk sebagai Kepala Staf Presiden atau Menteri Perhubungan RI.

"Sosok Pak Hadi yang profesional dan tegak lurus kepada pimpinan sangat tepat menjadi pembantu Presiden Jokowi untuk menggantikan para menteri yang hanya mengerjakan kepentingan pribadi dan sudah berambisi memikirkan Pilpres 2024 saja," pungkas Teofilus.