JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa langsung tancap gas setelah dilantik menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Moeldoko mengatakan ada sejumlah hal yang harus dilakukan Andika saat ia menjabat selama kurang lebih 400 hari sebagai Panglima TNI. Salah satunya adalah melakukan reorganisasi di internal TNI.
"Beberapa hal yang mestinya (sudah, red) disiapkan di antaranya beliau akan melakukan regenerasi. Karena di akhir masa jabatan, Pak Presiden akan meninggalkan legacy sebuah tatanan reorganisasi yang semakin matang ke depan," kata Moeldoko kepada wartawan, Jumat, 5 November.
Tak hanya itu, Andika Perkasa juga diharuskan melakukan evaluasi terhadap reorganisasi yang dilakukannya. Moeldoko bilang, cara ini bisa dilakukan dengan mendengarkan masukan di lapangan dan masukan inilah yang kemudian ditinjau kembali.
Berikutnya, mantan Panglima TNI ini juga mengatakan Andika harus makin meningkatkan pembinaan kekuatan dengan melakukan sejumlah hal termasuk latihan gabungan. Hal ini harus dilakukan agar TNI selalu siaga menghadapi tantangan yang ada.
"Jadi saya ingin jelaskan ada dua hal yang berbeda yang ditangani. Kepala Staf Angkatan adalah pembinaan kemampuan operasi, kemampuan logistik, personel, teritorial, dan seterusnya. Itu ranahnya para Kepala Staf Angkatan," tegas Moeldoko.
"Sementara ranah Panglima TNI adalah membina kekuatan. Jadi kekuatan yang tersiapkan dibina agar pada posisi selalu siaga operasional contohnya melakukan latihan gabungan. Itu adalah pembinaan kekuatan," imbuh dia.
BACA JUGA:
Selain itu, Andika Perkasa sambung Moeldoko juga harus mampu mengatur penggunaan kekuatan agar masing-masing matra seperti darat, laut, dan udara makin mantap ke depannya dalam menjalankan tugasnya.
"Terakhir adalah persoalan kesejahteraan prajurit yang perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu," jelasnya.
Dia meyakini, Andika tentu mampu mengerjakan seluruh tugasnya dengan baik meski hanya menjabat selama setahun lebih karena akan pensiun pada 2022 mendatang.
"Beliau pasti sudah menyiapkan diri menata seoptimal mungkin dengan mempersiapkan agenda yang akan dijalankan," pungkas Moeldoko.