JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan mengakhiri masa tugasnya alias pensiun pada November ini. Terlebih, Jenderal Andika Perkasa sudah disetujui DPR menjadi Panglima TNI yang baru.
BACA JUGA:
Direktur Eksekutif Gerakan Muda Visioner (Gemuvi), Teofilus Mian Parluhutan, menilai Marsekal Hadi layak menjadi salah satu menteri Jokowi. Sebab, selama menjabat Panglima TNI Hadi merupakan sosok perwira kesatria yang setia terhadap NKRI. Bahkan, menurutnya, peran TNI pada masa awal pandemi sangat menonjol.
"Sejak saat itulah para prajurit TNI menjadi bagian tak terpisahkan dalam penanganan pandemi corona," jelas Teofilus.
Menurut Teofilus, dibawah kepemimpinan Hadi, TNI banyak melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat terutama dalam penanganan pandemi COVID-19. "Program 'Serbuan Vaksinasi', terlihat peran prajurit TNI sangat vital, karena mampu merambah wilayah-wilayah yang notabene sulit dijangkau," ungkapnya.
Selain itu, Teofilus menilai, selama di bawah komando mantan Irjen Kementerian Pertahanan itu, peran aktif TNI juga mendapat apresiasi yang sangat bagus dari publik.
Oleh karena itu, Tefilus menilai, sangat layak apabila Marsekal Hadi masuk ke dalam kabinet Jokowi menggantikan menteri yang berambisi nyapres di 2024. Atau Hadi, kata dia, bisa duduk sebagai Kepala Staf Presiden atau Menteri Perhubungan RI.
"Sosok Pak Hadi yang profesional dan tegak lurus kepada pimpinan sangat tepat menjadi pembantu Presiden Jokowi untuk menggantikan para menteri yang hanya mengerjakan kepentingan pribadi dan sudah berambisi memikirkan Pilpres 2024 saja," pungkas Teofilus.
"Selama jabat panglima TNI, tidak ada prestasi yang menonjol," ujar Muslim, Minggu, 7 November.
"Tidak terdengar suara saat kedaulatan laut di Natuna dirongrong kapal-kapal RRC," jelas Muslim.
Selain itu, tambah Muslim, Marsekal Hadi Tjahjanto juga nampak diam dalam menanggapi isu publik soal kebangkitan PKI. Dia pun tidak mendengungkan ajakan untuk menonton film G30S/PKI.
"Bahkan hadapi pemberontakan bersenjata di Papua pun tak terlihat sikap yang jelas. Barangkali tak terlihat prestasi yang dapat dibanggakan untuk diberi jabatan setelah pensiun," pungkas Muslim