Hadi Tjahjanto Punya Kualitas Jempolan, Sayang Kalau Dibiarkan Menganggur Setelah Pensiun dari TNI
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (Foto via Puspen TNI)

Bagikan:

JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sebentar lagi akan pensiun dalam karirnya di dunia militer. Hadi Tjahjanto punya karir bagus sehingga layak kalau ditarik Presiden Joko Widodo masuk ke dalam kabinet.

Presiden Joko Widodo memang diisukan akan kembali merombak kabinetnya. Dan kabarnya Hadi Tjahjanto dibidik masuk ke dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju seiring masa pensiunnya yang tinggal menunggu hari.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Demokrat, Syarief Hasan, mendukung Hadi Tjahjanto jika diakomodasi oleh Presiden Jokowi dalam reshuffle kabinet yang akan datang.

"Nggak masalah, bagus, saya dukunglah kalau Pak Hadi sih," ujar Syarief kepada wartawan, Kamis, 11 November.

Dia pun menyambut baik jika kabar tersebut nantinya bakal terealisasi. Sebab, Syarief mengakui Marsekal Hadi Tjahjanto memiliki kualitas dan kompetensi yang mumpuni.

"Saya pikir dia memiliki kualitas, kompetensi yang bagus, pengalaman sebagai panglima, karirnya juga bagus," ungkapnya.

Oleh karena itu, Wakil Ketua MPR itu menilai akan sangat disayangkan jika kemampuan Marsekal Hadi tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh Jokowi.

"Sangat sayang kalau tidak dimanfaatkan," kata Syarief.

Saat ini Panglima TNI berada di Surabaya memberikan semangat dan bertemu dengan 200 perwira TNI AL di geladak KRI Makassar-590.

"Di penghujung masa jabatan, rasa bangga bisa berdiri di tengah prajurit AL, karena hampir selama empat tahun terus mendukung pelaksanaan tugas pokok saya dalam rangka tugas negara yang cukup berat, mulai dari ancaman non alam, maupun operasi yang telah dilaksanakan bersama," ujarnya.

Karena itu bertepatan dengan Hari Pahlawan, 10 November 2021, dia sengaja datang ke Surabaya dalam rangka ingin bertemu dengan perwira TNI AL yang selama ini selalu bersama-sama dalam penanggulangan COVID-19.

Panglima TNI berpesan, Surabaya merupakan model miniatur TNI AL, sekaligus interoperabilitas TNI dalam konsep operasi gabungan, karena semua perangkat TNI AL berada di Surabaya, mulai dari Kodiklatal, AAL, Komando Armada II TNI AL, Pusat Penerbangan TNI AL, Pasukan Marinir 2, Pangkalan Udara TNI AL, sampai Pangkalan Utama TNI AL V/Surabaya, dan RS TNI AL dr Ramelan.

Marsekal Hadi mendorong agar TNI AL semakin maju di tengah berbagai tantangan yang dihadapai, khususnya terkait perkembangan teknologi yang semakin pesat.