Istana: Kriteria Utama Calon Panglima TNI, Mampu Bawa Indonesia Bangkit dari Pandemi
Presiden Joko Widodo (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Bagikan:

JAKARTA - Staf khusus Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Faldo Maldini, meminta semua pihak menunggu Surat Presiden (Surpres) terkait dengan nama calon panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto, yang akan masuk masa pensiun.

Menurutnya, semua masih berproses karena saat ini pemerintah tengah fokus ke agenda nasional bangkit dari pandemi.

Sejalan dengan hal itu, kata dia, pemerintah masih mencari dan mempertimbangkan sosok calon Panglima TNI yang mampu menjawab tantangan untuk membawa Indonesia bangkit dari pandemi.

"Kriteria untuk menjawab tantangan itu (bangkit dari pandemi, red) jadi penting, ini yang sebelumnya tidak menjadi kriteria utama," ujar Faldo, Senin, 11 Oktober.

Faldo mengakui, hingga saat ini Surat Presiden (Surpres) terkait penyelenggaraan fit and proper test memang belum dikirimkan ke DPR. Dia pun meminta publik bersabar, karena tidak mungkin posisi Panglima TNI kosong ketika Marsekal Hadi Tjahjanto memasuki masa pensiun.

"Kalau sudah tampak tanda-tandanya, nanti pasti langsung diumumkan, tidak mungkin diam-diam," tegas Faldo.

Faldo mengklaim, sejauh ini persoalan calon Panglima TNI masih aman sembari menunggu jadwal DPR bersidang kembali usai masa reses. Menurutnya, masih ada waktu untuk mempersiapkan uji kelayakan dan kepatutan hingga masuk waktu pensiun Panglima Hadi di akhir november nanti.

"Masih ada waktu mencari perwira terbaik yang ingin mengorbankan dirinya untuk membawa Indonesia bangkit dari pandemi. Tugas berat ini," kata Faldo.

Faldo berharap, Panglima TNI yang baru adalah prajurit terbaik dari berbagai aspek. Pasalnya, kata dia, bukan hanya soal kualifikasi personal, tapi Panglima TNI baru juga punya sederet tantangan berat.

"Bagaimana bahu-membahu dengan rakyat untuk melewati pandemi, pengembangan personel baik dari segi kualitas SDM ataupun karir, pengembangan alutsista, dan harmonisasi tata kelola di tubuh tiga matra," jelas Faldo.

Oleh karena itu, tambahnya, waktu yang tersisa satu bulan ke depan benar-benar dimanfaatkan untuk mencari sosok terbaik sebagai panglima.

"Ini sangat menentukan. Kita tunggu saja ya," tandas Faldo.