JAKARTA - Microsoft menghentikan negosiasi dengan ByteDance untuk membeli aplikasi dan operasi TikTok di Amerika Serikat (AS). Ini menyusul Presiden Donald Trump melarang aplikasi berbagi video tersebut beroperasi di negaranya.
Melansir Business Insider, Minggu 2 Agustus, ByteDance berencana melepas TikTok versi AS. Oleh karena itu, Microsoft langsung mengambil kesempatan atas kendali aplikasi tersebut. Perusahaan itu juga akan bertanggung jawab keamanan dan data pengguna.
Negosiasi itu dimulai setelah Trump mengatakan bahwa ia berencana menyuruh ByteDance yang berbasis di China itu untuk menjual sahamnya. Gedung Putih sebelumnya juga memperjelas bahwa tujuannya adalah TikTok untuk menjadi "milik Amerika."
Namun secara tiba-tiba, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia lebih suka untuk melarang TikTok, dan tidak akan mendukung penjualan itu terjadi.
"Meskipun kami tidak mengomentari rumor atau spekulasi, kami yakin akan keberhasilan jangka panjang TikTok," kata juru bicara TikTok menanggapi hal ini.
BACA JUGA:
Pernyataan Trump memaksa Microsoft dan ByteDance untuk menjeda kesepakatan mengambil alih aplikasi TikTok, yang sebenarnya akan diberlakukan pada Senin besok.
Sebuah laporan juga menunjukkan bahwa negosiasi tidak sepenuhnya gagal, tetapi Microsoft dan ByteDance saat ini mencoba mendapatkan kejelasan tentang sikap Gedung Putih, dan apakah nantinya ada tindakan terpisah yang akan menghambat operasi aplikasi di AS bahkan jika penjualan itu terjadi.
“Ratusan juta orang datang ke TikTok untuk hiburan dan koneksi, termasuk komunitas pencipta dan seniman kami yang membangun mata pencaharian dari platform. Kami termotivasi oleh semangat dan kreativitas mereka, dan berkomitmen untuk melindungi privasi dan keselamatan mereka saat kami terus bekerja untuk membawa sukacita bagi keluarga dan karier yang berarti bagi mereka yang menciptakan platform kami," imbuh juru bicara TikTok.
TikTok diketahui memang tengah menghadapi pengawasan ketat di AS akhir-akhir ini karena masalah keamanan. TikTok dicurigai bisa dipaksa pemerintah China untuk menyerahkan data pengguna dan menjadi mata-mata dari negara tersebut.
Bahkan Trump belum lama ini juga membuat sebuah iklan kampanye yang berisi petisi untuk menolak menggunakan TikTok karena masalah yang sama yakni kemanan nasional.