Banyak Pihak Setop Penggunaan Hydroxychloroquine untuk COVID-19 Tapi Trump Berkeras Menggunakannya
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Sumber: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Untuk kesekian kalinya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan hydroxychloroquine ampuh menangkal virus COVID-19. Pernyataan yang kerap ia lontarkan tersebut bertentangan dengan pejabat kesehatan publiknya sendiri. 

Pernyataan Trump muncul setelah Twitter melarang putra sulungnya mengunggah sebuah video yang menggembar-gemborkan penggunaan hydroxychloroquine. Padahal banyak pihak yang menyarankan agar penggunaan obat malaria tersebut untuk COVID-19 dihentikan.

Pelarangan penggunaan hydroxychloroquine bukan tanpa alasan. Pasalnya, mengutip BBC, obat itu ternyata tak terbukti dapat menyembuhkan COVID-19. Sementara regulator memperingatkan tanpa penggunaan yang tepat justru dapat menyebabkan masalah jantung.

Pada Juni, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memperingatkan terhadap penggunaan obat untuk pengobatan COVID-19 menyusul laporan masalah irama jantung yang serius dan masalah kesehatan lainnya. FDA juga mencabut izin penggunaan darurat hydroxychloroquine untuk mengobati COVID-19. 

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan "saat ini tidak ada bukti" bahwa hydroxychloroquine efektif sebagai pengobatan atau mencegah COVID-19. Lembaga yang ditugaskan oleh WHO, Institut Kesehatan Nasional AS dan lembaga peneliti medis lainnya di seluruh dunia tidak menemukan bukti bahwa hydroxychloroquine membantu mengobati COVID-19.

Trump anjurkan hydroxychloroquine 

Hydroxychloroquine pertama kali disebut-sebut pada Maret oleh Trump. Dua bulan kemudian, dia mengejutkan jurnalis dengan mengatakan dirinya sudah mulai minum obat itu.

"Saya hanya bisa mengatakan itu dari sudut pandang saya. Berdasarkan pengetahuan tentang itu, saya pikir bisa memiliki dampak yang sangat positif pada tahap awal," ujar Trump, saat ditemui di Gedung Putih pada Selasa 28 Juli. 

"Aku pikir Anda tidak akan kehilangan apa-apa dengan melakukannya (mengonsumsi hydroxychloroquine), selain dari segi politik sepertinya tidak terlalu populer," tambah Trump. 

Presiden Trump dan putranya, Donald Trump Jr, mengunggah video tentang sebuah kelompok yang disebut America's Frontline Doctors yang menganjurkan hydroxychloroquine sebagai pengobatan COVID-19. Namun Facebook dan Twitter menghapus konten tersebut lantaran dianggap sebagai disinformasi. Twitter juga membatasi akun putra tertua presiden AS selama 12 jam, sebagai hukuman karena menyebar konten yang dianggap memiliki informasi salah. 

Dalam video itu, Dr Stella Immanuel, seorang dokter dari Houston, mengatakan dia telah berhasil merawat 350 pasien COVID-19 dengan hydroxychloroquine. "Saya pikir mereka adalah dokter yang sangat dihormati. Ada seorang wanita yang spektakuler dalam pernyataannya tentang hal itu (hydroxychloroquine)," kata Trump. 

Senin malam, Trump juga me-retweet beberapa tweet yang mengkritik Dr Anthony Fauci, anggota terkemuka Gugus Tugas COVID-19 AS. Tetapi Trump menyangkal bahwa ia mengkritik Fauci.