Microsoft Tetap Ingin Akuisisi TikTok Meski Trump Melarang
Ilustrasi Microsoft (Image Credit: Efes / Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Microsoft dikabarkan akan melanjutkan rencananya untuk mengakuisis operasional aplikasi Tiktok di Amerika Serikat (AS). Bahkan CEO Microsoft Satya Nadella dikabarkan telah membujuk Presiden Donald Trump.

"Microsoft sepenuhnya menghargai kekhawatiran Presiden. Ini berkomitmen untuk mengakuisisi TikTok dengan tunduk pada tinjauan keamanan lengkap dan memberikan manfaat ekonomi yang tepat untuk Amerika Serikat, termasuk Departemen Keuangan Amerika Serikat," ungkap Microsoft dalam keterangan resmi, seperti dikutip dari The Verge, Senin 3 Agustus. 

Dilaporkan juga Microsoft akan bergerak cepat untuk melakukan diskusi dengan perusahaan induk TikTok, ByteDance, dalam beberapa minggu yang akan datang. Mereka juga akan menyelesaikan diskusi ini selambat-lambatnya 15 September 2020. Selama proses ini, Microsoft berharap untuk melanjutkan dialog dengan AS Pemerintah, termasuk dengan Presiden.

Diketahui sebelumnya, pada Jumat lalu, Trump mengatakan bahwa dia sedang mempertimbangkan larangan TikTok beroperasi di AS. Trump dan pemerintahannya khawatir bahwa data yang dikumpulkan tentang warga AS dapat diserahkan kepada pemerintah China.

Reuters juga melaporkan, sebagai tanggapan atas komentar Trump, ByteDance telah setuju untuk sepenuhnya mendivestasikan operasi TikTok di AS.  Dalam pernyataannya, Microsoft menulis bahwa pihaknya berencana untuk membeli layanan TikTok di AS, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. 

Perusahaan tersebut akan memiliki dan mengoperasikan TikTok di pasar-pasar ini. Microsoft juga menyebutkan akan mengundang investor Amerika lainnya untuk berpartisipasi secara minoritas dalam pembelian ini.

Tidak sampai di situ, Microsoft juga menjanjikan jika sudah resmi dalam kesepakatan potensial ini, mereka akan melibatkan perombakan keamanan. Sehingga warga AS maupun pemerintah tidak perlu merasa khawatir menggunakan aplikasi populer tersebut.

"Struktur baru ini akan dibangun berdasarkan pengalaman yang sangat disukai pengguna TikTok. Kami juga akan menyertakan keamanan kelas dunia, privasi, dan perlindungan keamanan digital. Model operasi untuk layanan ini akan dibangun untuk memastikan transparansi kepada pengguna serta pengawasan keamanan yang sesuai oleh pemerintah di negara-negara ini," ujar Microsoft.

Di antara langkah-langkah lainnya, Microsoft akan memastikan bahwa semua data pribadi pengguna Amerika TikTok ditransfer ke dan tetap di AS. Sejauh data tersebut disimpan atau dicadangkan di luar AS, Microsoft akan memastikan bahwa ini data dihapus dari server di luar negara setelah ditransfer.