TikTok Gugat Kebijakan Eksklusif Trump ke Pengadilan
Ilustrasi TikTok (unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - ByteDance, induk perusahaan teknologi dari aplikasi TikTok, bakal menggugat pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait kebijakan eksekutif yang dikeluarkan oleh Presiden Donald Trump. Lantaran kebijakan tersebut mendesak ByteDance untuk melepas kepemilikan usahanya agar tetap bisa beroperasi dan berbisnis di AS. 

Mengutip dari South China Morning Post, gugatan itu telah didaftarkan pada Pengadilan AS di California Selatan. ByteDance menuding justifikasi Presiden Trump yang mengeluarkan kebijakan eksekutif kepada TikTok. 

Terlebih dengan persyaratan untuk melepas kepemilikan saham dan operasional TikTok, kapada perusahaan AS agar bisa tetap beroperasi. Jika tidak dipenuhi, maka pemerintah AS akan melarang operasi dan bisnis TikTok karena alasan keamanan nasional terkait teknologi informasi dan komunikasi.

Sejauh ini, tak hanya TikTok yang akan dilarang beroperasi. Platform sejenis yang berasal dari China juga akan ikut dilarang, termasuk di dalamnya aplikasi pesan instan WeChat. 

TikTok sendiri telah berkali-kali menampik isu berbagi data dengan pemerintah China. ByteDance juga telah memisahkan manajemen bisnis TikTok dengan sister-app yang dipakai di China, yaitu Douyin. 

Selain itu, ByteDance juga telah merekrut Kevin Mayer, eks kepala program streaming Disney, sebagai direktur utama. Perusahaan teknologi ini juga telah mempublikasikan kode algoritma mereka sebagai bentuk transparansi dan pembuktian bahwa tidak ada data pengguna Amerika yang dibeberkan ke pemerintah China.

Dengan semakin dekatnya tenggat 15 September mengenai keputusan akhir TikTok, ByteDance masih berharap ada perubahan keputusan dari pihak Amerika Serikat, sembari terus bernegosiasi dengan calon pembeli TikTok.

Saat ini dua raksasa teknologi AS, Microsoft dan Twitter, dikabarkan telah menawarkan harga pembelian operasi TikTok di AS. Namun, dari sumber South China Morning Post, harga tersebut masih terlalu rendah.

Nilai penguasaan pasar TikTok adalah sekitar 30 miliar dolar AS, sementara nilai TikTok sebelum dilarang Presiden Trump adalah sekitar 50 miliar dolar AS. Sementara itu, Microsoft malah ingin mengincar operasi TikTok di AS, Kanada, dan Australia dengan tawaran harga di kisaran lebih rendah 10-30 miliar dolar AS.