Makin Panas! Amerika Serikat Akan Hapus Perusahaan China di Bursa Saham AS
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin mengatakan, perusahaan China dan negara lain yang tidak mematuhi standar akuntansi akan di-delisting atau dihapus dari daftar bursa saham Wall Street pada akhir 2021.

Mnuchin dan pejabat lainnya merekomendasikan kebijakan ini kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS minggu lalu. Itu untuk memastikan bahwa perusahaan China memiliki standar yang sama dengan perusahaan AS.

"Sampai akhir tahun depan, mereka semua harus mematuhi pembukuan yang sama persis, atau mereka akan di-delisting dari bursa," kata Mnuchin dalam briefing Gedung Putih, dikutip dari Reuters, Selasa 11 Agustus.

Rekomendasi tersebut merupakan bagian dari dorongan pemerintahan Trump untuk memperbaiki apa yang disebutnya ketidakseimbangan utama dalam hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Ketegangan antara AS dengan China telah berkobar dalam beberapa bulan terakhir karena AS menganggap China adalah biang keladi atas wabah virus COVID-19.

Presiden AS Donald Trump mengatakan China juga gagal memenuhi komitmennya untuk membeli lebih banyak barang AS berdasarkan kesepakatan perdagangan Fase 1 yang ditandatangani pada Januari.

"Kami melakukan kesepakatan Tahap 1 dan itu adalah kesepakatan yang luar biasa, dan tiba-tiba China mengimpor sangat sedikit," kata Trump.

Pemerintahan Trump pun akhir-akhir ini berupaya menjegal perusahaan-perusahaan China, salah melakukan penyesuaian aturan pada bursa Wall Street.

Kelompok Kerja untuk pasar keuangan di pemerintahan Trump akan menambah aturan bursa yakni semua semua perusahaan wajib memberikan akses kepada regulator AS akses untuk meninjau data-data audit mereka. 

Rencana penyesuaian aturan itu dilakukan menyusul meningkatnya kekhawatiran investor tereskpos terhadap penipuan. Apalagi setelah terbongkarnya skandal akuntansi profil tinggi di Luckin Coffee Inc tahun ini.

Selama lebih dari satu dekade, regulator AS telah dibuat jengkel oleh perusahaan China yang terdaftar di Wall Street. Perusahaan-perusahaan itu, di antaranya Alibaba Group dan Baidu, yang tidak pernah mengizinkan inspektur dari Badan Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik untuk meninjau laporan audit perusahaan.

Lalu, aturan baru itu juga akan mewajibkan untuk memperjelas pengungkapan risiko yang terkait dengan investasi di China oleh perusahaan publik dan peninjauan laporan baru terhadap manajer investasi terkait eksposur investasinya di saham perusahaan China.

Mnuchin menyebut aturan baru itu disebut telah mendapat dukungan dengan suara bulat dari kelompok regulator, termasuk Gubernur The Fed.