TikTok Shop Dianggap Jadi Biang Kerok Pasar Tanah Abang Sepi, Ketua Asosiasi E-Commerce: Enggak Juga
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (IdEA) Ignatius Untung buka suara terkait platform TikTok Shop yang dinilai membuat lesu perdagangan UMKM, khususnya di Pasar Tanah Abang, Jakarta.

Ignatius menilai, dirinya tidak melihat alasan kuat bahwa platform tersebut telah berkompetisi dengan UMKM secara langsung.

"TikTok Shop itu, kan, platform yang tidak berkompetisi sama UMKM. Jadi, posisinya di TikTok Shop ada enggak yang sukses bisnisnya dan jadi besar, ya ada, mereka siapa? Ya, salah satunya UMKM, banyak juga UMKM yang juga (bisnisnya sukses) dari sana. Jadi, kalau dibilang TikTok Shop membuat UMKM lesu, enggak juga," ujar dia kepada VOI, Senin, 25 September.

Menurut dia, salah satu faktor yang memengaruhi lesunya perdagangan di Tanah Abang adalah adanya persaingan di antara UMKM itu sendiri.

"Sebenarnya (lesunya perdagangan UMKM) bukan gara-gara TikTok Shop, tetapi gara-gara ada UMKM lain yang lebih pintar pakai TikTok Shop, jadi ini masalah persaingan antara pedagang yang pakai TikTok Shop melawan pedagang yang tidak pakai TikTok Shop, bukan antara pedagang UMKM dengan TikTok Shop," ujar Ignatius.

Sebab, lanjut dia, ada perbedaan struktur antara pedagang UMKM dengan TikTok Shop itu sendiri. Kalau TikTok Shop merupakan sebuah platform, sedangkan UMKM merupakan pedagang yang menjual produk.

"TikTok Shop itu, kan, platform, mereka enggak punya produk, yang punya produk itu pedagang. Jadi secara logika, enggak mungkin TikTok Shop yg bentuknya itu marketplace bersaing secara langsung dengan pedagang, karena kalau bentuknya marketplace itu tidak akan pernah berani bersaing sama pedagang," ucap dia.

Dia memandang, TikTok Shop hanya bisa menjadi platform besar karena hidup dari pedagang yang menjual produknya melalui platform tersebut.

Sehingga sangat tidak mungkin kalau TikTok Shop bersaing dengan pedagang UMKM.

"Mereka (TikTok Shop) gede dari pedagang, kalau mereka bersaing sama pedagang, pedagangnya akan lari semua dan ketika pedagangnya lari semua, terus habis itu mereka enggak bisa hidup, jadi mereka cuma bisa besar ketika UMKM yang menggunakan platform mereka itu jadi besar," tutur Ignatius.

"Memang ada pedagang yang lebih lesu, tetapi bukan gara-gara TikTok Shop, ini gara-gara ada pedagang lain yang pakai TikTok Shop, sementara dia (yang laini) enggak," tambahnya.

Oleh karena itu, dia meminta pemerintah untuk tidak salah menafsirkan hal tersebut.

"Pemerintah diminta untuk jangan salah menuduhkan. Nah, sayangnya justru itu yang dilihat pemerintah, itu enggak tahu pemerintah dapat bisikan dari mana, kok seolah-olah TikTok Shop itu berhadap-hadapan dengan UMKM, padahal enggak. Secara struktur pasar itu beda, TikTok Shop itu enggak berhadap-hadapan dengan pedagang UMKM, ini justru membantu UMKM untuk bisa berdagang dengan lebih baik lagi," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta, mengeluhkan penjualannya yang menurun tajam belakangan ini.

Mereka pun protes dan meminta pemerintah untuk menutup TikTok Shop.

Hal itu diungkapkan mereka kepada Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki saat berkunjung ke Pasar Tanah Abang, pada Selasa siang, 19 September.

Salah satu pedagang di Pasar Tanah Abang Anton (36) mengatakan, TikTok Shop telah sangat merugikan pedagang di Tanah Abang.

Sebab, harga yang ditawarkan di platform tersebut sangat murah dibandingkan di mal dan juga Pasar Tanah Abang.

"Ya, minta tolong sama pak Menterinya, online shop, TikTok yang pengaruh banget buat pedagang di sini, bisa (tolong dicarikan) lah solusinya," ujar Anton kepada wartawan.

Dia menilai, harga di TikTok Shop sangatlah murah dan tidak masuk akal.

Adapun pedagang lainnya bernama Anggi (31) juga mengeluhkan hal yang sama.

Dia meminta pemerintah segera menutup TikTok Shop karena membuat omzet penjualannya turun drastis.

"Omzet itu berkurang 80-90 persen. Biasanya (pendapatan) saya Rp40-50 juta, sekarang dapat Rp1 juta saja sulit," ujarnya.