JAKARTA - Wakil Ketua Komisi E dari DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mendorong penambahan hibah untuk organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah Jakarta.
Hal ini Anggara sampaikan karena dia melihat masih ada ketimpangan besaran hibah antar organisasi keagamaan.
"Jika kita lihat dalam rancangan, hibah PWNU Jakarta senilai Rp2,07 miliar dan PW Muhammadiyah Jakarta senilai Rp1,89 miliar sangat timpang dibanding misalkan kepada MUI Jakarta sebesar Rp10,6 miliar," ujar Anggara dalam rapat Pra Pembahasan KUA PPAS 2022 beberapa waktu lalu seperti dalam keterangannya yang masuk ke redaksi, Jumat 5 November.
Anggara menilai NU dan Muhammadiyah memerlukan pendanaan yang memadai karena memiliki banyak cabang organisasi seperti pesantren, madrasah, sekolah, perguruan tinggi, klinik, dan rumah sakit. Oleh karena itu kendati mereka sudah dapat pendanaan dari APBN, kebutuhan mereka memang banyak.
"Kita bisa membandingkan organisasi NU dan Muhammadiyah dengan MUI karena ketiga lembaga ini juga dapat pendanaan dari APBN," tambah Anggara.
Anggara berpendapat bahwa selain harus mempertimbangkan kemanfaatannya bagi masyarakat, proporsionalitas juga harus menjadi perhatian.
"Biro Dikmental perlu memperhatikan proporsionalitas dari distribusi pemberian hibah senilai total Rp279 miliar ini," tutup Anggara.