JAKARTA - Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda meradang dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang membentuk pasukan siber membentengi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Menurut Abu Janda, aktivitas ini sarat dengan kepentingan politik. Abu Janda bahkan menyinggung dana hibah yang disalurkan Pemprov DKI ke MUI berhubungan erat dengan bantuan pasukan siber ini.
"Seminggu yang lalu MUI dapat hibah 10 milyar dari APBD DKI.. tiba-tiba minggu ini MUI mau bikin buzzer army untuk bela @aniesbaswedan , woooi jin******," tegas Abu Janda lewat akun Instagram-nya, @permadiaktivis2 dikutip Senin, 22 November.
Menurut dia, dana hibah yang disalurkan itu merupakan milik warga DKI dan bukan kepunyaan Anies Baswedan.
BACA JUGA:
"Mau sampe kapan islam lo jual murah demi syahwat kekuasaan??? nabi Muhammad nangis lihat agamanya diobral murah oleh para begundal2 seperti kalian," sindir Abu Janda.
Terpisah, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan, pembentukan tim siber Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI tidak ada hubungannya dengan dana hibah yang diberikan Pemprov DKI kepada organisasi keagamaan tersebut.
Seperti diketahui, MUI DKI Jakarta mendapatkan dana hibah dari Pemprov DKI setiap tahunnya. Adapun nilainya mencapai lebih dari Rp10 miliar.
"Enggak ada hubungan sama sekali. Pemberian dana hibah kapada MUI rutin dilakulan setiap tahun," ujarnya, Minggu, 21 November.
Terkait dengan pembentukan tim siber MUI DKI, Riza mengatakan, Pemprov DKI selalu ingin semua organisasi yang ada di Jakarta bisa hadir memberikan kesejukan bagi seluruh warga. Termasuk, mempersatukan semua seluruh warga.