Hindari Wajib Militer dengan Mentato Sekujur Tubuhnya, Pria Korea Selatan Dijatuhi Hukuman Penjara
Ilustrasi tato. (Unsplash/benjamin lehman)

Bagikan:

JAKARTA - Seorang pria dijatuhi hukuman penjara karena membuat tato di sekujur tubuhnya untuk menghindari wajib militer Korea.

Pria yang diketahui berusia 20-an tahun tersebut, dijatuhi hukuman satu tahun penjara, karena melanggar Undang-Undang Wajib Militer, menurut Pengadilan Distrik Suwon.

Di Korea Selatan, semua pira berbadan sehat harus menjalani wajib militer selama 18-21 bulan. Pria tersebut menjalani pemeriksaan fisik untuk wajib militer pada Maret 2019 dan mendapat nilai 3, karena tato yang sudah dimilikinya.

Sesuai ketentuan yang berlaku, mereka yang menerima nilai 1, 2 atau 3 harus bertugas di militer. Sementara, mereka yang menerima nilai 4 ditugaskan ke posisi pelayanan publik yang tidak terlalu menuntut secara fisik.

Menjadi masalah, setelah menerima nilai 3, pria ini menambah tato di tubuhnya dari siku ke pergelangan tangan di kedua lengannya, di betis kanan hingga di perutnya sebagai upaya nyata untuk menghindari wajib militer.

Empat hari setelah resmi memulai dinas pada Juli 2020, ia diminta untuk kembali ke rumah dan diperiksa ulang, di mana ia dinilai sebagai kelas 4 dan ditugaskan ke dinas alternatif.

Pria itu mengklaim, dia secara bertahap mendapatkan sejumlah tato di tubuhnya saat dia menjadi terpesona dengan tato, dan dia tidak berniat untuk menghindari dinas militer. Namun, pengadilan menolak klaimnya.

Jauh sebelumnya, ia telah diberi nilai 4 dalam pemeriksaan fisik pada tahun 2015, dengan alasan penyakit neuropsikiatri. Namun, belakangan diketahui dia telah menipu para pemeriksa, sehingga dia dijatuhi hukuman satu tahun penjara pada Juni 2018. Dia kemudian dibebaskan dengan pembebasan bersyarat pada Februari 2019.

Penuntut menyimpulkan, dia sengaja membuat lebih banyak tato untuk menghindari tugas militer, meskipun dia sebelumnya telah diberitahu bisa menghadapi tuntutan, jika dia ingin mendapatkan tato tambahan untuk menghindari dinas militer.

Hakim mencatat dalam putusan, mereka yang "merusak dasar-dasar sistem dinas militer" layak mendapat hukuman berat, ketika mempertimbangkan fakta mayoritas pemuda dengan patuh menyelesaikan tugas militer mereka.

Karena berkurangnya jumlah wajib militer, mengikuti perubahan demografis yang disebabkan oleh tingkat kelahiran Korea yang rendah dan masyarakat yang menua dengan cepat, Administrasi Tenaga Kerja Militer mulai menerapkan kriteria baru dalam pemeriksaan fisik tahun ini.

Bahkan, mereka yang bertato pun harus wajib militer. Badan wajib militer mengatakan, keputusan itu buat seiring dengan persepsi sosial negatif tentang tato telah menurun.