Operasi Gabungan Militer, Intelijen dan Polisi Perbatasan Israel Tangkap Puluhan Anggota Afiliasi Hamas
JAKARTA - Puluhan orang yang berafiliasi dengan dengan Hamas ditangkap dalam operasi gabungan yang dilakukan oleh militer Israel (IDF), intelijen dalam negeri Shin Bet dan Polisi Perbatasan pada Rabu 14 Juli.
Mengutip The Jerusalem Post Kamis 15 Juli, penangkapan mereka yang disebut bagian dari sel mahasiswa Hamas di Universitas Birzeit, dilakukan di Turmus Aya, setelah upaya intelijen dan operasional yang ekstensif oleh ketiga organisasi keamanan Israel.
"Beberapa orang yang ditangkap dalam operasi ini terlibat langsung dalam kegiatan teror, termasuk transfer uang, penghasutan dan pengorganisasian kegiatan Hamas di Yudea dan Samaria," kata sebuah laporan yang dirilis oleh IDF.
Untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, seluruh anggota Hamas yang ditangkap dipindahkan ke kantor otoritas keamanan setempat.
Penangkapan kelompok aktivis Hamas ini dilakukan setelah mereka mengunjungi rumah milik Muntasi Shalabi, yang dihancurkan oleh IDF pekan lalu. Shalabi yang merupakan warga Amerika Serikat, didakwa atas pembunuhan pada tanggal 2 Mei terhadap Yehuda Guetta, siswa Yeshiva berusia 19 tahun.
Dalam kesempatan tersebut IDF menambahkan, pasukan keamanan gabungan Israel akan terus melakukan operasi untuk menggagalkan aksi teror di Yudea dan Samaria.
Baca juga:
- Gelombang Kedua Vaksin Moderna dan AstraZeneca Tiba Hari Ini, Totalnya Mencapai 2,6 Juta Dosis
- Malaysia Cetak Rekor Kasus Infeksi COVID-19, Hotel Buat Karantina Pasien OTG dan Gejala Ringan
- PM Bennett Sebut Israel Bisa Kalahkan COVID-19 Varian Delta dalam Lima Minggu
- Menlu China Desak Pakistan Selidiki Ledakan Bus yang Menewaskan Sembilan Warganya
Untuk diketahui, Kota Turmus Aya menarik perhatian beberapa tahun terakhir, karena banyakanya insiden vandalisme yang dilakukan oleh para pemukim. Ketegangan antara desa dan pemukiman terdekat Shilo dan Shvut Rahel telah berlangsung selama beberapa dekade.