Bagikan:

JAKARTA - Israel Defense Force (IDF) pada Hari Rabu mengumumkan, pihaknya berhasil mengendalikan Rute Philadelphi di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir, mengklaim menemukan sekitar 20 terowongan lintas batas dan lusinan peluncur roket.

Dalam konferensi pers Rabu malam waktu setempat, juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, jalur yang membentang sepanjang 14 kilometer di perbatasan itu berfungsi sebagai 'jalur oksigen' kelompok militan Hamas untuk menyelundupkan senjata.

Di sepanjang koridor yang berbatasan dengan kota selatan Rafah, IDF mengatakan sejauh ini mereka telah menemukan sekitar 20 terowongan yang melintasi Mesir.

Beberapa terowongan sudah diketahui IDF, dan lainnya baru ditemukan pertama kali. Beberapa di antaranya telah dibongkar, dan Israel juga telah memberikan informasi terbaru kepada Mesir mengenai perkembangannya. Menurut militer, 82 terowongan lain yang mengarah ke terowongan telah ditemukan di area Koridor Philadelphia.

Pasukan IDF sekarang secara fisik ditempatkan di sebagian besar koridor. Ada bagian kecil di dekat pantai di mana pasukan darat tidak hadir, namun IDF mengatakan pihaknya mengendalikan daerah tersebut dengan pengawasan dan senjata.

Puluhan peluncur roket juga ditemukan di sepanjang koridor, beberapa hanya belasan meter dari perbatasan Mesir. IDF mengatakan mereka yakin Hamas menempatkan peluncur roket di sepanjang koridor dalam upaya untuk mencegah Israel menyerang mereka, karena mengira Israel takut melakukan penembakan berlebihan ke Mesir.

militer israel di rafah
Tentara Israel dari 401st Armored Brigade di Rafah. (Sumber: Israel Defense Forces)

"Pasukan kami menemukan lusinan peluncur yang siap untuk melakukan serangan roket di sepanjang perbatasan, lubang peluncuran yang digunakan oleh Hamas untuk menembakkan roket dan mortir ke Israel," ungkap Laksda Hagari, dilansir dari The Times of Israel 30 Mei.

Ia mengatakan, Hamas "memanfaatkan wilayah Philadelphi, memanfaatkannya dan membangun infrastrukturnya hanya puluhan meter dari perbatasan dengan Mesir, sehingga kami tidak akan menyerang di sana."

Peluncur roket tersebut terletak antara 10 dan 40 meter dari perbatasan Mesir, "supaya Israel tidak menyerang wilayah yang berbatasan dengan Mesir," kata Hagari, sambil mencatat sekitar 70 roket dan mortir ditembakkan ke Israel dari Rafah dalam beberapa minggu terakhir.

IDF mengatakan pada Hari Rabu, mereka baru-baru ini menghancurkan terowongan Hamas yang "penting" di dekat Penyeberangan Perbatasan Rafah. Menurut pihak militer, pasukan mencapai terowongan, sekitar 100 meter dari perbatasan dengan Mesir, setelah mendapat informasi intelijen mengenai lokasinya.

Lubang tersebut mengarah ke jaringan bawah tanah, sepanjang sekitar satu setengah kilometer, yang menurut IDF digunakan oleh agen Hamas untuk menyerang pasukan yang beroperasi di daerah tersebut.

Saat mengunjungi pasukannya di kota tersebut pada Hari Rabu, Kepala Staf IDF Letjen Herzi Halevi mengatakan, penumpasan batalyon Hamas adalah prioritas utama negara tersebut.

"Kami di sini karena beberapa alasan. Paling utama, ini adalah Brigade (Hamas) terakhir yang tersisa dengan kemampuan penuh, jadi kami ingin menumpas Brigade Rafah," kata Letjen Halevi, seraya menambahkan penumpasan batalyon Hamas adalah "misi nasional Negara Israel."

Sebagai tanggapan, Al-Qahera News TV yang berafiliasi dengan pemerintah Mesir mengutip sumber "tingkat tinggi" yang mengatakan bahwa "tidak ada kebenaran" dalam laporan tentang terowongan antara Mesir dan Gaza. Saluran tersebut juga mengutip sumber yang mengatakan, "Israel terus berupaya untuk menyebarkan kebohongan seputar situasi pasukannya di Rafah" di Gaza selatan.