JAKARTA - Penunjukan Alexei Dyumin sebagai Sekretaris Dewan Penasihat Negara oleh Presiden Vladimir Putin, menghembuskan kembali rumor lama yang menyebut ia menjadi pemimpin Rusia di masa depan.
"Elite Rusia heboh dengan penunjukan Dyumin sebagai sekretaris Dewan Negara," kata Sergei Markov, mantan penasihat Kremlin dan pendukung Presiden Putin, melalui Telegram, dikutip dari Reuters 30 Mei.
"Ini dipandang sebagai konfirmasi bahwa Dyumin adalah presiden masa depan Rusia, pilihan Putin," lanjut Markov, seraya menambahkan bahwa hal ini sudah lama menjadi rumor.
Sebelum menduduki posisinya saat ini, sederet jabatan penting pernah diraih Alexei Dyumin, mulai dari mantan wakil menteri pertahanan, wakil kepala dinas intelijen militer GRU, hingga gubernur wilayah Tula yang merupakan pusat utama industri militer, dikutip dari The Moscow Times.
Lahir di Kursk pada 28 Agustus 1972, Dyumin yang telah menikah dan memiliki seorang putra ini lebih terkenal di kalangan intelijen, milter dan politik Rusia.
Sebagai penerima penghargaan tertinggi negara, Pahlawan Rusia, Dyumin memasuki Layanan Pengawal Federal Rusia, yang menjamin keamanan elite Kremlin, pada tahun 1995 dan menjaga Presiden Putin selama masa jabatan pertama dan kedua.
Pada tahun 2016 dia mengatakan kepada surat kabar Kommersant, sebagai salah satu pengawal Putin, ia pernah menggunakan pistolnya untuk menakut-nakuti seekor beruang di salah satu kediaman presiden di pegunungan ketika Pemimpin Rusia itu beristirahat.
"Saya adalah bagian dari sekelompok petugas yang menjamin keamanan presiden di mana pun, di Rusia dan luar negeri," kata Dyumin.
"Setiap pagi dimulai dengan laporan kepada presiden tentang laporan operasional. Anda harus memiliki informasi tentang daerah, tentang situasi darurat. Kadang-kadang saya harus memberikan instruksi kepada seorang menteri, memberikan tugas kepada kepala daerah," terang Dyumin.
Dyumin, yang pernah bermain hoki es dengan Presiden Putin, masuk dalam daftar sanksi negara Barat.
Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi kepada Dyumin pada 2018, mengatakan ia telah mengepalai Pasukan Operasi Khusus yang "memainkan peran kunci dalam pencaplokan Krimea oleh Rusia."
BACA JUGA:
Namanya juga muncul dalam daftar sanksi Inggris yang menyebutnya mendirikan sekolah pelatihan pesawat tak berawak pada tahun 2022, untuk para operator yang melakukan misi di Ukraina.
"Oleh karena itu, ada alasan yang masuk akal untuk mencurigai bahwa Dyumin telah terlibat dan terus terlibat dalam upaya mendestabilisasi Ukraina atau merongrong atau mengancam integritas teritorial, kedaulatan, atau kemerdekaan Ukraina," kata Departemen Keuangan Inggris.
Ketika ditanya tentang penunjukan Dyumin, Kremlin mengatakan hal itu adalah bagian dari rotasi, di mana dia menggantikan Igor Levitin (72) tahun, mengatakan dia akan mempertimbangkan bagaimana Dewan Negara akan berfungsi. Presiden Putin memimpin dewan tersebut.