Bagikan:

JAKARTA - Israel membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengalahkan kelompok militan Palestina, Hamas, kata Benny Gantz, anggota kabinet darurat dan mantan menteri pertahanan Israel.

"Ini akan memakan waktu yang lama. Perang di selatan dan jika perlu juga di utara atau di tempat lain, mungkin akan memakan waktu berbulan-bulan, dan pembangunan kembali akan memakan waktu bertahun-tahun," ujarnya mengutip TASS dari Times of Israel 19 Oktober.

"Tujuan kami bukan hanya untuk mengalahkan Hamas, tetapi untuk menjanjikan bahwa wilayah selatan akan menjadi 100 persen surga," kata Gantz,

"Setelah perang, setelah kami menang, di front mana pun yang kami lawan, kami akan mendedikasikan diri untuk pembangunan kembali," tandas pensiunan jenderal militer ini.

Israel diketahui menggempur Gaza sebagai respons serangan Hamas terhadap wilayah mereka pada 7 Oktober lalu.

Terbaru, serangan pesawat tempur Israel menewaskan pimpinan Popular Resistance Committee, kelompok militan terbesar ketiga di Jalur Gaza setelah Hamas dan Jihad Islam, di Rafah pada Hari Kamis.

"Jet tempur IDF (militer Israel), berdasarkan informasi intelijen ISA (Otoritas Keamanan Israel), mengenai pimpinan Popular Resistance Committee di Rafah, Rafat Harb Hussein Abu Hilal," menurut pernyataan militer.

"Selama pertempuran, banyak anggota Hamas yang tergabung dalam pasukan 'Nukbha' menjadi sasaran. Lebih dari sepuluh militan menjadi sasaran dalam serangan udara yang presisi," lanjutnya.

Pernyataan itu juga melaporkan, IDF menghancurkan infrastruktur teroris di Jalur Gaza.

"IDF menghantam ratusan struktur militan Hamas, termasuk pos-pos peluncuran rudal anti-tank, terowongan terowongan, infrastruktur intelijen dan pusat komando tambahan. Puluhan peluncur mortir juga dihantam, yang sebagian besar dihancurkan segera setelah meluncurkan peluru ke Israel," tandas militer.