JAKARTA - Kelompok militan Palestina Hamas siap menghadapi serangan darat ke Jalur Gaza, saat militer Israel (IDF) menantikan perintah untuk melakukan serbuan dan mencapai tujuan perang, melenyapkan kelompok militan tersebut.
"Kelompok perlawanan (Palestina) memiliki persatuan dan kekuatan, karena mereka dapat mengendalikan operasi tempur dan memiliki tingkat kesiapan yang tinggi untuk melawan agresi darat apa pun di Gaza," kata juru bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua dalam pernyataan yang diunggah ke Telegram, melansir TASS 23 Oktober.
Juru bicara Hamas juga memperingatkan, "dengan menghancurkan Gaza", Israel tidak akan mampu mencapai tujuannya, menyatakan keyakinannya Palestina akan menang.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel mengatakan perlu waktu untuk melenyapkan kelompok militan Hamas, dengan militer Israel (IDF) siap melakukan operasi darat ke Gaza, untuk mewujudkan target terakhir menghabisi kelompok militan Palestina itu.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dalam keterangannya mengatakan, manuver yang dilakukan oleh IDF tidak akan bisa dihentikan begitu saja, terkait upaya untuk melenyapkan kelompok militan Palestina Hamas.
"Dalam hal aspek operasional manuver, pada akhirnya, tidak ada yang bisa menghentikan IDF," kata Menhan Yoav Gallant saat memberikan keterangan seperti dikutip oleh kantornya, melansir Sky News.
"Mungkin diperlukan waktu satu bulan, dua atau tiga bulan, namun pada akhirnya tidak akan ada lagi Hamas," ujar Menhan Gallant, menurut kantornya.
Sementara itu, IDF percaya untuk mencapai tujuan perang melawan Hamas, yang ditetapkan oleh pejabat pemerintah, militer harus memulai serangan darat terhadap Jalur Gaza secepatnya, seperti dikutip dari The Times of Israel.
Israel sendiri mengatakan perangnya terhadap Hamas bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur kelompok militan tersebut, dan telah berjanji untuk melenyapkan seluruh organisasi tersebut.
BACA JUGA:
Setelah 16 hari melakukan serangan udara, IDF mengatakan mereka sepenuhnya siap untuk serangan darat terhadap Jalur Gaza, percaya mereka dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, meski dengan risiko jatuhnya banyak korban dan saling serang berulang kali dengan kelompok Hizbullah.
Namun, militer yakin serangan darat sebenarnya dapat menekan Hamas untuk melepaskan sandera lebih lanjut. IDF berharap pemerintah segera mengambil keputusan mengenai serangan darat, karena pasukannya telah ditempatkan di perbatasan.