Bagikan:

JAKARTA - Israel akan mempertahankan kendali militer di Jalur Gaza setelah perang usai, sehingga memberikan kebebasan untuk beroperasi seperti yang dilakukan saat ini di Tepi Barat, kata Menteri Pertahanan Yoav Gallant kepada anggota Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset.

"Setelah perang, ketika perang usai, saya pikir sudah jelas Hamas tidak akan menguasai Gaza. Israel akan mengendalikannya secara militer tetapi tidak akan mengendalikannya secara sipil," kata Menhan Gallant dalam sebuah pengarahan di kantornya, Tel Aviv, melansir The Times of Israel 30 Januari.

"Ketika kita berbicara tentang kebebasan operasi militer, lihat apa yang terjadi malam ini di Jenin," lanjut Menhan Gallant, mengacu pada operasi kontrateror di dalam sebuah rumah sakit di kota Tepi Barat, di mana pasukan membunuh tiga orang yang diduga merencanakan serangan besar yang terinspirasi oleh serangan Hamas pada 7 Oktober.

"Ini adalah kebebasan operasi militer pada tingkat tertinggi, namun kami tidak mengontrol wilayah tersebut dalam arti sipil," ujar Menhan Gallant.

"Hal ini bisa dicapai (di Gaza juga) dan itu akan memakan waktu," tandasnya.

Dia juga mengatakan, upaya yang dilakukan saat ini untuk mengungkap dan menghancurkan infrastruktur militer Hamas yang ada "masih terbatas" dan terus berjalan meskipun terdapat tantangan yang signifikan.

Menhan Gallant berpendapat, syarat untuk mencapai tujuan perang Israel, melenyapkan kemampuan militer dan kepemimpinan Hamas, serta mengembalikan semua sandera adalah "persatuan di tingkat nasional."