Bagikan:

JAKARTA - Militer Israel mengatakan ada peningkatan eskalasi yang signifikan dalam bentrokannya dengan kelompok Hizbullah dalam beberapa hari terakhir.

Juru bicara IDF Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan kepada CNN Hari Kamis, Hizbullah telah menembakkan sejumlah rudal anti-tank dari Lebanon ke Israel, menargetkan posisi militer dan sipil serta menimbulkan korban jiwa.

"Apa yang dilakukan Hizbullah saat ini adalah menyeret Lebanon ke dalam konflik yang bukan urusannya, dan tentu saja tidak akan menguntungkan," kata Letkol Conricus, melansir CNN 19 Oktober.

Ditambahkan Letkol Conricus, Hizbullah juga telah mencoba menyusup ke Israel, namun upaya itu berhasil digagalkan oleh IDF.

Diketahui, Hizbullah dan Israel hampir setiap hari saling baku tembak di perbatasan, sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, dengan Israel membalasnya lewat serangan udara sengit terhadap Gaza, seperti dikutip dari Reuters.

Hizbullah mengatakan mereka melakukan enam serangan terhadap pos-pos militer Israel di sepanjang perbatasan Lebanon pada Hari Rabu dengan menggunakan peluru kendali, senapan mesin dan mortir 57 mm.

Hizbullah mengatakan dua pejuangnya tewas di Lebanon selatan pada Hari Rabu, sementara seorang pejuang lainnya berada dalam kondisi serius.

Kelompok tersebut mengatakan mereka telah menyerang lima lokasi pada Hari Rabu, termasuk barak Israel di Zar'it dan sebuah posisi di seberang perbatasan dari daerah Ras Naqoura di Lebanon, dengan menggunakan peluru kendali dalam beberapa serangan.

Sedangkan tentara Israel mengatakan pihaknya merespons tembakan yang diarahkan ke pos militernya di wilayah Zar'it, dan juga merespons setelah militan menembakkan rudal anti-tank ke arah Kibbutz Manara dan Rosh HaNikra di dekat perbatasan.