Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan peringatan tegas kepada kelompok militan Hizbullah di tengah meningkatnya bentrokan di perbatasan dengan Lebanon, saat Ia menemui militernya di perbatasan utara.

"Jika Hizbullah memutuskan untuk ikut berperang, itu akan menjadi Perang Lebanon Kedua yang panjang," kata PM Netanyahu, menurut kantornya, merujuk pada perang Israel dengan Lebanon pada tahun 2006, melansir The Times of Israel 22 Oktober.

"Mereka akan membuat kesalahan dalam hidupnya. Kami akan menyerang mereka dengan kekuatan yang bahkan tidak dapat mereka bayangkan dan dampaknya terhadap mereka dan negara Lebanon akan sangat menghancurkan," tegas PM Netanyahu.

Sementara kepada prajuritnya, PM Netanyahu mengatakan mereka tengah berjuang dan memahami kesedihan akibat adanya korban jiwa.

"Saya tahu kalian kehilangan teman, dan itu adalah hal yang sangat sulit, namun kita berada dalam perjuangan hidup kita, perjuangan untuk rumah kita. Itu tidak berlebihan, tidak berlebihan, itulah perang ini. Itu adalah membunuh atau dibunuh, dan mereka harus dibunuh," kata PM Netanyahu.

"Saya tidak dapat memberi tahu Anda sekarang, apakah Hizbullah akan memutuskan untuk memasuki perang (Gaza) sepenuhnya," lanjutnya seperti dikutip dari Reuters.

Sebelumnya militer Israel mengatakan ada peningkatan eskalasi yang signifikan dalam bentrokannya dengan kelompok Hizbullah dalam beberapa hari terakhir.

Juru bicara IDF Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan kepada CNN Hari Kamis, Hizbullah telah menembakkan sejumlah rudal anti-tank dari Lebanon ke Israel, menargetkan posisi militer dan sipil serta menimbulkan korban jiwa.

"Apa yang dilakukan Hizbullah saat ini adalah menyeret Lebanon ke dalam konflik yang bukan urusannya, dan tentu saja tidak akan menguntungkan," kata Letkol Conricus.

Ditambahkan Letkol Conricus, Hizbullah juga telah mencoba menyusup ke Israel, namun upaya itu berhasil digagalkan oleh IDF. Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, Hizbullah dan Israel terlibat saling tembak di perbatasan hampir setiap hari.