Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel siap mengambil tindakan tegas di wilayah utara negaranya, saat ketegangan Israel Defense Forces (IDF) dengan kelompok militan Hizbullah di perbatasan dengan Lebanon meningkat.

Itu disampaikan PM Netanyahu saat berkunjung ke Kiryat Shmona di perbatasan dengan Lebanon, di mana pertempuran antara IDF dan Hizbullah meningkat secara signifikan dalam beberapa hari terakhir.

"Siapapun yang berpikir dapat menyakiti kami dan kami hanya akan duduk diam, telah membuat kesalahan besar," kata PM Netanyahu, melansir The Times of Israel 5 Juni.

Dalam kunjungan tersebut, PM Netanyahu bertemu dengan pasukan IDF dari Brigade 769 untuk membahas operasi melawan Hizbullah.

"Kami siap untuk melakukan aksi yang sangat kuat di utara. Dengan satu atau lain cara, kami akan memulihkan keamanan di utara," tegas PM Netanyahu, dikutip dari Reuters.

PM Netanyahu melakukan tur ke perbatasan utara. Kota-kota Israel di dekat perbatasan di wilayah tersebut, yang sebagian besar telah dievakuasi, sering menjadi target peluncuran roket dan pesawat tak berawak dari kelompok militan Hizbullah Lebanon. Roket-roket tersebut memicu kebakaran.

Kebakaran besar terjadi di Israel utara awal pekan ini, beberapa di antaranya dipicu oleh serangan roket dan pesawat tak berawak Hizbullah.

"Tanah terbakar kemarin dan saya senang Anda memadamkannya. Tetapi, tanah juga terbakar di Lebanon," katanya kepada para petugas pemadam kebakaran.

Diketahui, Hizbullah yang didukung Iran terlibat saling tembak dengan Israel selama delapan bulan terakhir, seiring dengan peran di Gaza, menimbulkan kekhawatiran penyebaran konflik di Timur Tengah.

Konflik terbaru Israel dan Hizbullah menjadi yang terburuk sejak perang 2006, menyebabkan puluhan ribu orang di kedua pihak perbatasan terpaksa mengungsi.