Bagikan:

JAKARTA - Slovenia resmi menjadi negara anggota Uni Eropa terbaru yang mengakui Negara Palestina, usai parlemen negara tersebut menyepakati pengakuan dengan suara bulat, menolak seruan referendum oleh partai oposisi terbesar, menyusul pengakuan oleh pemerintah pada pekan lalu.

Pemungutan suara digelar pada Hari Selasa waktu setempat. Kelompok parlemen untuk urusan luar negeri pada Hari Senin mendukung keputusan pemerintah dengan suara mayoritas.

"Pengakuan Palestina hari ini sebagai negara berdaulat dan merdeka memberikan harapan kepada rakyat Palestina di Tepi Barat dan di Gaza," kata Perdana Menteri Robert Golob di media sosial X, melansir Reuters 5 Juni.

Keputusan tersebut disetujui dengan 52 suara, dan tidak ada yang menentangnya setelah Partai Demokratik Slovenia (SDS) sayap kanan meninggalkan sidang.

Partai oposisi dari mantan perdana menteri Janez Jansa kemudian mengajukan proposal mengenai referendum konsultatif mengenai tawaran pengakuan, yang akan menunda pemungutan suara setidaknya selama sebulan.

SDS, partai oposisi terbesar, berpendapat saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk mengakui negara Palestina yang merdeka, mengatakan langkah tersebut hanya akan menguntungkan "organisasi teroris Hamas".

Setelah koalisi yang berkuasa, yang memegang mayoritas di parlemen Slovenia yang beranggotakan 90 orang, mencoba mencari jalan keluar dari tuntutan referendum dan melanjutkan pemungutan suara, SDS menarik usulan mereka tetapi mengajukannya lagi beberapa jam kemudian.

Komite parlemen untuk urusan luar negeri menyatakan usulan tersebut tidak memadai dan menolaknya dalam sidang luar biasa.

Pekan lalu, Pemerintah Slovenia pada Hari Kamis menyetujui keputusan untuk mengakui negara Palestina yang merdeka, mengikuti langkah Spanyol, Irlandia dan Norwegia, serta menuai kecaman keras dari Israel.

"Hari ini pemerintah telah memutuskan untuk mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat," kata Perdana Menteri Robert Golob pada konferensi pers di Ljubljana.

PM Golob juga menyerukan penghentian segera permusuhan antara Israel dan Hamas di Gaza dan pembebasan semua sandera.

"Ini adalah pesan perdamaian," katanya.

Pemerintah Slovenia mengibarkan bendera Palestina di samping bendera Slovenia dan Uni Eropa di depan gedungnya di pusat kota Ljubljana.

Dari 27 anggota UE, Swedia, Siprus, Hungaria, Republik Ceko, Polandia, Slowakia, Rumania, dan Bulgaria telah mengakui negara Palestina. Malta mengatakan negara itu akan segera menyusul.