Bagikan:

JAKARTA - Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menyerukan diakhirinya perang di Gaza dan pembebasan tawanan, menurut pembacaan dari Istana Elysee, meskipun ia tidak memberikan syarat gencatan senjata untuk pembebasan para tawanan.

"Penderitaan warga Palestina di Gaza harus diakhiri," kata Presiden Macron, melansir The Times of Israel 5 Juni.

Lebih lanjut Presiden Macron juga menyatakan dukungannya terhadap rencana gencatan senjata Presiden Joe Biden, menempatkan tanggung jawab "sangat besar" pada Hamas untuk menerima kesepakatan tersebut.

Pemimpin Prancis tersebut menyerukan agar kesepakatan gencatan senjata tersebut "membuka kembali perspektif yang kredibel untuk mengimplementasikan solusi dua negara" dan agar "Otoritas Palestina yang direformasi dan diperkuat" dapat memerintah Gaza.

Dalam kesempatan itu, Presiden Macron juga menyampaikan belasungkawa kepada PM Netanyahu, usai pengumuman empat sandera Israel di Gaza dikonfirmasi tewas, "menegaskan kembali solidaritas rakyat Prancis dengan rakyat Israel dalam menghadapi terorisme."

Terpisah, otoritas medis di Gaza mengonfirmasi 71 warga Palestina tewas dan 182 lainnya luka-luka dalam 24 jam terakhir di wilayah kantong Palestina itu, dikutip dari WAFA.

Penambahan tersebut menjadikan korban tewas warga Palestina sejak konflik terbaru di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023 lalu mencapai 36.550 jiwa, sedangan korban luka-luka mencapai 82.959 orang.