JAKARTA - Israel tidak tertarik untuk berperang di perbatasan Lebanon atau front utara kata juru bicara pemerintah, kendati ketegangan di sana meningkat dan sempat mengeluarkan peringatan keras, menggarisbawahi target mereka adalah kelompok militan Hamas.
Militer Israel dan kelompok militan Hizbullah hampir setiap hari terlibat bentrokan bersenjata di perbatasan, sejak serbuan kelompok militan Hamas ke wilayah Israel 7 Oktober lalu.
"Posisi Israel tetap tidak berubah. Israel tidak tertarik pada perang di dua front. Tujuan utama kami tetap mengalahkan dan melucuti Hamas," kata juru bicara Pemerintahan PM Benjamin Netanyahu, Eylon Levy kepada The Times of Israel Hari Minggu, seperti dikutip 23 Oktober.
Sebelumnya, PM Netanyahu mengeluarkan peringatan tegas kepada kelompok militan Hizbullah di tengah meningkatkan bentrokan di perbatasan dengan Lebanon, saat Ia menemui militernya di perbatasan utara.
"Jika Hizbullah memutuskan untuk ikut berperang, itu akan menjadi Perang Lebanon Kedua yang panjang," kata PM Netanyahu, menurut kantornya, merujuk pada perang Israel dengan Lebanon pada tahun 2006.
"Mereka akan membuat kesalahan dalam hidupnya. Kami akan menyerang mereka dengan kekuatan yang bahkan tidak dapat mereka bayangkan dan dampaknya terhadap mereka dan negara Lebanon akan sangat menghancurkan," tegas PM Netanyahu.
BACA JUGA:
Diketahui, militer Israel mengatakan ada peningkatan eskalasi yang signifikan dalam bentrokannya dengan kelompok Hizbullah dalam beberapa hari terakhir.
Pekan lalu, juru bicara IDF Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan kepada CNN, Hizbullah telah menembakkan sejumlah rudal anti-tank dari Lebanon ke Israel, menargetkan posisi militer dan sipil serta menimbulkan korban jiwa.