Gelombang Kedua Vaksin Moderna dan AstraZeneca Tiba Hari Ini, Totalnya Mencapai 2,6 Juta Dosis
Kedatangan vaksin Moderna di Indonesia. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih, atas kedatangan bantuan vaksin COVID-19 untuk Indonesia dari Amerika Serikat dan Jepang, Kamis 15 Juli yang totalnya mencapai 2.662.940 dosis, seraya menyebut pasokan vaksin global akan lebih pada pada Bulan September dan Oktober mendatang.

Dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri, Menlu Retno menyebut langkah diplomasi vaksin mutlak diperlukan untuk mengamankan pasokan vaksin COVID-19 untuk Indonesia, untuk mendukung percepatan vaksinasi di tengah melonjaknya kasus infeksi beberapa waktu belakangan. 

"Hari ini kita kembali menerima kedatangan vaksin Moderna tahap kedua sebanyak 1.500.100 dosis. Ini merupakan dukungan kerja sama Amerika Serikat (AS) melalui jalur multilateral COVAX Facility," terang Menlu Retno.

"Sementara nanti malam, sekitar pikul 20.25 WIB, Indonesia juga akan menerima pengiriman tahap kedua vaksin AstraZeneca, dukungan kerja sama dose-sharing bilateral dari Pemerintah Jepang, sejumlah 1.162.840 dosis," sambung menlu Retno. 

vaksin moderna
Kedatangan vaksin Moderna di Indonesia. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Dengan kedatangan hari ini, maka jumlah vaksin Moderna, dukungan kerja sama Pemerintah AS melalui COVAX Facility yang telah diterima adalah sebesar 4.500.160 dosis. Sementara, total vaksin COVID-19 dukungan dose-sharing bilateral dari Jepang yang sudah diterima Indonesia per hari ini adalah sebesar 2.161.240 dosis.

Jumlah vaksin baik dari AS maupun Jepang ini sejalan dengan komitmen baik yang disampaikan Pemerintah AS melalui Menlu AS Antony Blinken dan National Security Advisor Jack Sullivan. Serta komitmen Jepang melalui Menlu Toshimitsu Motegi.

"Dalam catatan kami, per 15 Juli 2021, Indonesia telah mengamankan dan menerima 140.274.480 dosis vaksin. Di mana 115.500.280 dosis dalam bentuk curah dan 24.774.200 dalam bentuk dosis vaksin jadi," ungkapnya. 

Menlu Retno menambahkan, di tengah meningkatkan kasus infeksi COVID-19 di dunia, yang membutuhkan kecepatan program vaksinasi, namun kesenjangan kesetaraan akses vaksin masih terjadi hingga saat ini. 

"GAVI pada pertemuan 'Covax AMC Engagement Group' pada 12 Juli lalu menyampaikan harapan besar, situasi pasokan vaksin global diperkirakan akan lebih baik sekitar Bulan September, Oktober dan seterusnya," pungkas Menlu Retno.