Rusia Mau Bangun Stasiun Luar Angkasa di Bulan Bersama China, Terbuka untuk Semua Negara
JAKARTA - Badan antariksa Rusia Roscosmos mengatakan telah menandatangani perjanjian dengan Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA), untuk mengembangkan fasilitas penelitian di permukaan bulan, di orbit atau keduanya.
Penandatanganan perjanjian ini, dilaksanakan jelang peringatakan ulang tahun ke-60 penerbangan luar angkasa berawak pertama yang dilakukan oleh Rusia, secara virtual.
Pihak Roscosmos diwakili Kepala Badan Roscosmos Dmitry Rogozin Sementara CNSA diwakili oleh Direktur CNSA Zhang Keijian
Dalam pernyataan bersama, Rascosmos dan CNSA menyebut Stasiun Ilmiah Internasional di Bulan akan melakukan berbagai penelitian ilmiah, termasuk melakukan eksplorasi dan pemanfatan bulan.
"China dan Rusia akan menggunakan pengalaman mereka yang terakumulasi dalam ilmu ruang angkasa, penelitian dan pengembangan dan penggunaan peralatan luar angkasa dan teknologi luar angkasa untuk bersama-sama mengembangkan peta jalan untuk pembangunan stasiun penelitian ilmiah bulan internasional," kata pernyataan itu, seperti melansir BBC.
Pernyataan itu juga menyebutkan, Rusia dan China akan bekerja sama dalam perencanaan, desain, pengembangan, dan pengoperasian stasiun penelitian.
"Roscosmos dan CNSA akan berkontribusi dalam menciptakan stasiun penelitian di bulan yang terbuka untuk semua negara," sebut Roscosmos seperti dimuat TASS.
China adalah negara yang relatif terlambat berkembang dalam dunia eksplorasi luar angkasa. Namun Desember lalu, wahana Chang'e-5 berhasil membawa kembali batuan dan tanah yang diambilnya dari bulan. Hal tersebut dikatakan sebagai demonstrasi peningkatan China di bidang luar angkasa.
Baca juga:
- Italia Jadi Negara Uni Eropa Pertama yang Produksi Vaksin COVID-19 Sputnik V Lansiran Rusia
- Keji, Rezim Militer Myanmar Perintahkan Polisi dengan Senjata Mesin Habisi Pengunjuk Rasa Anti Kudeta
- Sedih Dengar Cerita Pangeran Harry dan Meghan Markle, Ratu Elizabeth II Soroti Masalah Rasisme
- Perjanjian Konsultasi Terungkap, Rezim Militer Myanmar Bayar Intel Israel 2 Juta Dolar AS
Rusia, yang memelopori eksplorasi ruang angkasa, telah dikalahkan oleh China dan Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu ia kehilangan monopoli dalam membawa astronot ke stasiun Luar Angkasa Internasional, setelah peluncuran sukses SpaceX.
AS telah mengumumkan rencana untuk kembali ke bulan pada tahun 2024. Program yang disebut Artemis yang menargetkan pendaratan oleh pria dan wanita, setelah tahun 1972.