Bagikan:

JAKARTA - Jika tidak ada aral melintang, Italia akan menjadi negara Eropa pertama yang memproduksi vaksin COVID-19 lansiran Rusia, Sputnik V. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Pers Pemerintah Rusia Dmitry Peskov. 

Pada Selasa 9 Februari waktu setempat, Peskov menyebut produksi vaksin Sputnik V di Italia, bisa membantu memenuhi permintaan vaksin dari luar negeri. 

Komentar Peskov muncul setelah dana kekayaan kedaulatan RDIF yang berbasis di Moskow dan perusahaan farmasi yang berbasis di Swiss, Adienne, menandatangani kesepakatan untuk memproduksi Sputnik V di Italia.

Peskov juga mengatakan bahwa komentar dari pejabat senior European Medicines Agency (EMA) yang mendesak anggota Uni Eropa untuk menahan diri dari menyetujui vaksin COVID-19 Rusia, untuk saat ini adalah paling tidak tidak pantas.

Pejabat dimaksud adalah Sosok Christa Wirthumer-Hoche yang dimaksud adalah kepala dewan manajemen EMA. Dalam acara bincang-bincang di Austria ORF pada 7 Maret, Ia menyarankan negara-negara Uni Eropa agar tidak memberikan Sputnik V otorisasi darurat nasional, sementara EMA masih meninjau keamanan dan efektivitas vaksin Rusia.

Kamar Dagang Italia dan Rusia diketahui menyepakati untuk mulai memproduksi vaksin Sputnik V di Negeri Pizza, mulai Bulan Juli mendatang. Vaksin Sputnik V statusnya masih dalam peninjauan oleh European Medicines Agency (EMA).

Rencananya, kerja sama ini diharapkan bisa memproduksi 10 juta dosis vaksin yang akan diluncurkan pada Juli 2021 mendatang. 

"Proses produksi inovatif akan membantu menciptakan lapangan kerja baru dan memungkinkan Italia untuk mengontrol seluruh produksi senyawa tersebut," sebut pernyataan Kamar Dagang Italia dan Rusia, melancir abcnews.