Ditinggal Rusia, NASA Akhirnya Disokong UEA untuk Misi Bangun Stasiun Bulan
Lunar Gateway (foto: dok. NASA)

Bagikan:

JAKARTA - United Arab Emirates (UAE) dikabarkan sedang dalam diskusi dengan NASA untuk berpartisipasi membangun stasiun luar angkasa yang mengorbit Bulan, Lunar Gateway di bawah program Artemis.

Sebuah laporan dari The National belum lama ini menyatakan, UAE sedang berdiskusi dengan NASA akan menyediakan fasilitas airlock untuk Lunar Gateway. Negara kecil di Timur Tengah itu telah bekerja sama dengan Boeing dalam hal desain.

Airlock merupakan elemen pertama dari stasiun kecil itu yang akan terbang dalam orbit halo mengelilingi Bulan, kemungkinan akan diluncurkan dengan roket Falcon Heavy milik SpaceX pada akhir 2024 atau 2025. Orbit halo adalah jalan yang jarang dilalui di sekitar Bulan

Manusia tidak akan menetap di Lunar Gateway, seperti Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), melainkan menghuninya secara berkala. Airlock akan memfasilitasi spacewalks.

UEA memiliki minat yang sangat besar dalam eksplorasi ruang angkasa. Pada Juni 2020, melalui kemitraan dengan University of Colorado Boulder, program luar angkasa UEA mengirimkan wahana "Hope" ke Mars untuk mempelajari atmosfer Planet Merah tersebut.

Melansir ArsTechnica, Rabu, 14 Desember, pemerintah UEA mengatakan tujuan dari program tersebut adalah untuk menginspirasi generasi mudanya untuk mendalami sains, teknologi, teknik, dan kedokteran.

Awalnya, NASA bekerja sama dengan Rusia dalam menyediakan fasilitas airlock untuk Lunar Gateway, tetapi pada 2020, ketika NASA mulai merumuskan rencananya secara lebih konkret untuk eksplorasi Bulan, Rusia mulai menarik diri.

Pada saat Rusia menginvasi Ukraina pada 2022, negara tersebut telah berputar untuk bekerja sama dengan China dalam pembangunan Stasiun Penelitian Bulan Internasional. Ini adalah upaya paralel untuk program Artemis NASA, yang mengundang negara-negara untuk bergabung dengan China dan Rusia untuk bekerja sama dalam eksplorasi Bulan.

Sementara Rusia menjauh dari NASA, hampir dua lusin negara telah menandatangani perjanjian multilateral untuk bergabung dengan Artemis Accords NASA, termasuk UAE.

Melalui kemitraannya dalam Artemis Accords, UEA berencana untuk mengirim astronot ke Lunar Gateway akhir dekade ini, dan mungkin ke permukaan Bulan pada 2030-an.