Kembangkan Program Luar Angkasa, Uni Emirat Arab Umumkan Astronot Perempuan Pertama Arab
Astronot UEA Mohammed al-Mulla dan Nora al-Matrooshi. (Twitter/Hazza AlMansoori)

Bagikan:

JAKARTA - Uni Emirat Arab (UEA) telah memilih wanita Arab pertama yang akan dilatih sebagai astronot. Ini dilakukan seiring dengan cepatnya ekspansi ke sektor luar angkasa yang dilakukan untuk mendiversifikasi ekonominya.

UEA menggunakan program luar angkasa untuk mengembangkan kemampuan ilmiah dan teknologinya serta mengurangi ketergantungannya pada minyak.

Pengumuman astronot perempuan ini disampaikan langsung oleh Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden dan Penguasa Dubai akhir pekan lalu. Sosok yang dipilih adalah Nora Al Matrooshi.

"Kami mengumumkan hari ini dua astronot baru Emirat, di antaranya astronot (wanita) Arab pertama Nora Al Matrooshi dan Mohammed Al Mulla," tulis Sheikh Mohammed di akun Twitter miliknya, seperti melansir The National News Senin 12 April. 

"Mereka telah dipilih dari lebih dari 4.000 pelamar dan pelatihan mereka akan segera dimulai dengan program astronot NASA. Kami mengucapkan selamat kepada negara. Kami mengandalkan mereka untuk mengangkat nama UEA di langit," lanjutnya.

Nora Al Matrooshi dan Mohammed  Al Mulla akan bergabung dengan dua astronot pertama untuk pelatihan di Nasa's Johnson Space Center di Houston, Texas, Amerika Serikat, yakni Mayor Al Mansouri dan Al Neyadi, yang sebelumnya sempat dilatih oleh Rusia selama setahun.

Keduanya menghabiskan satu tahun pelatihan di Star City, di Rusia barat, untuk misi luar angkasa pertama, termasuk satu minggu untuk Mayor Al Mansouri di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Pusat Luar Angkasa Mohammed bin Rashid (MBRSC) dan NASA telah menandatangani perjanjian untuk melatih empat astronot Emirat. Mayor Al Mansouri dan Al Neyadi telah menyelesaikan pelatihan selama enam bulan di bawah Program Pelatihan Kandidat Astronot NASA.

Kedua astronot baru akan memulai pelatihan mereka setelah kelas baru dimulai pada akhir tahun. Setelah selesai, keempatnya akan memenuhi syarat untuk misi luar angkasa yang dipimpin NASA.

Proses seleksi

Nora Al Matrooshi dan Mohammed Al Mulla termasuk dalam 4.305 pelamar dipilih berdasarkan usia dan latar belakang pendidikan dari seluruh Uni Emirat Arab. Sebanyak 2.099 kandidat kemudian lulus penilaian IQ, kepribadian dan teknis.

Dari jumlah tersebut, hanya 122 yang berhasil mencapai babak wawancara. Berikutnya, hanya 61 kandidat mengikuti pemeriksaan kesehatan pendahuluan dan lanjutan. Kemudian, empat belas lulus babak final wawancara dan evaluasi, yang diikuti oleh dua astronot pertama UEA dan dua astronot perempuan Nasa. Dari situ, empat kandidat lulus tes kebugaran, komunikasi dan kerja tim, sebelumnya akhirnya diumumkan dua nama terpilih.

Kepala Program Astronot MBRSC Salem Al Marri mengatakan, tujuan pusat luar angkasa itu adalah memilih yang terbaik dari semuanya.

"Tim di MBRSCtelah bekerja tanpa lelah setelah menerima lamaran, untuk mengevaluasi mereka sesuai dengan kriteria dan standar tertentu. Kemudian melakukan evaluasi berturut-turut untuk memastikan pemilihan kandidat terbaik, hingga kami mencapai titik ini untuk mengumumkan astronot baru," ungkapnya.

Terpisah, Direktur Jenderal  MBRSC Yousuf Al Shaibani menerangkan, pemilihan dua astronot baru tersebut akan membantu bangsa ini terus menulis sejarah ilmiah baru untuk kawasan Arab di bidang eksplorasi ruang angkasa.

"Dengan Program Astronot UEA gelombang pertama, kami mampu menarik perhatian dunia, dengan mengibarkan bendera UEA di Stasiun Luar Angkasa Internasional," tuturnya.

“Kami masih ingat kebanggaan yang melanda negara, ketika astronot Emirat pertama lepas landas ke luar angkasa. Hari ini, kami bergerak menuju pencapaian momen penting lainnya dengan mengumumkan gelombang kedua dan akan melanjutkan rencana kami untuk meningkatkan kemampuan pemuda Emirat di sektor luar angkasa," pungkasnya.