Israel Gandeng Uni Emirat Arab Kembangkan Teknologi Pertahanan Anti-Drone
Drone buatan IAI. (Wikimedia Commons/Julian Herzog)

Bagikan:

JAKARTA - Israel Aerospace Industries (IAI) milik Israel mengumumkan akan mengembangkan teknologi pertahanan anti-drone, dengan menggandeng produsen senjata Uni Emirat Arab (UEA), EDGE.

Ini melanjutkan kemesraan kedua negara yang sedang dalam 'bulan madu', setelah meresmikan hubungan diplomatik tahun lalu. Selain memerhatikan soal ekonomi, keduanya juga memerhatikan masalah keamanan bersama, termasuk soal Iran.

Dalam pernyataannya melansir Reuters, Jumat 12 Maret, IAI Israel akan membuat sistem pertahanan pesawat tak berawak yang disesuaikan dengan pasar dan kebutuhan yang yang dimiliki Uni Emirat Arab.

Gerakan Houthi yang berpihak pada Iran di Yaman, baru-baru ini meningkatkan serangan rudal dan drone lintas batas ke Arab Saudi, sekaligus menimbulkan ancaman terhadap UEA.

UEA telah menjadi mitra utama Arab Saudi dalam koalisi militer untuk melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 melawan kelompok Houthi. Namun, Februari lalu pejabar senior UEA menyebut mereka telah menarik diri dari keterlibatan dalam koalisi militer sejak Oktober tahun lalu.

Perang telah mengalami kebuntuan militer selama bertahun-tahun dan pada 2019 UEA mengurangi kehadirannya di Yaman menyusul serangan tahun itu terhadap kapal tanker di perairan Teluk, termasuk di lepas pantainya.

UEA sendiri diketahui sudah memiliki sistem intersepsi anti-rudal canggih, Pertahanan Area Ketinggian Terminal (THAAD), lansiran Amerika Serikat

Sementara, EDGE sendiri diketahui ditugaskan untuk memasok senjata canggih ke angkatan bersenjata UEA, berfokus pada pengembangan drone, kendaraan tak berawak, senjata pintar, dan peralatan perang elektronik daripada persenjataan konvensional