UEA dan Israel Sepakati Kerja Sama Pengembangan Kapal Tak Berawak Berkemampuan Perang anti-Kapal Selam
Ilustrasi alutsista buatan IAI Israel. (Wikimedia Commons/Tangopaso)

Bagikan:

JAKARTA - Produsen senjata negara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel menandatangani perjanjian strategis di Dubai, untuk bersama-sama merancang kapal tak berawak yang mampu melakukan perang anti-kapal selam, Kamis.

Pengumuman kerja sama konglomerat pertahanan Uni Emirat Arab EDGE dan Israel Aerospace Industries (IAI) ini dilakukan pada hari terakhir penyelenggaraan event dua tahunan, Dubai Airshow.

Dalam sebuah pernyataan bersama, perusahaan mengatakan mereka akan merancang kapal layanan tak berawak modular canggih "170 M" yang akan dapat digunakan untuk tujuan militer dan komersial.

Kesepakatan itu muncul setelah UEA dan Israel tahun lalu menjalin hubungan diplomatik di bawah kesepakatan, di mana Amerika Serikat juga setuju untuk menjual pesawat tempur F-35 ke Abu Dhabi.

Sebelumnya, perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan IAI pada Bulan Maret mengatakan akan bersama-sama mengembangkan sistem pertahanan drone canggih dengan EDGE.

Nantinya, kapal tak berawak UEA-Israel dapat beroperasi semi dan sepenuhnya otonom dalam melakukan beragam misi, termasuk misi deteksi kapal selam dan perang anti-kapal selam.

"Perkembangan ini akan membuka banyak pintu bagi kami di pasar lokal dan global, baik militer maupun komersial," ujar Kepala Eksekutif EDGE Faisal Al Bannai dalam pernyataannya, mengutip Reuters 18 November.

Selain itu, kapal tersebut juga akan dapat digunakan untuk intelijen, pengawasan, pengintaian, deteksi ranjau dan penyisiran, dan sebagai platform penyebaran untuk jenis pesawat tertentu.

Secara komersial, kapal tak berawak tersebut juga dapat disesuaikan untuk kebutuhan eksplorasi minyak dan gas di antara beberapa kemampuan lainnya.

Untuk diketahui, Abu Dhabi Ship Building (ADSB) akan merancang platform dan mengintegrasikan sistem kontrol dan muatan. Sementara IAI akan mengembangkan sistem kontrol otonom dan mengintegrasikan muatan ke dalamnya.

Kendati demikian, pernyataan itu tidak mengatakan berapa banyak modal yang telah diberikan untuk proyek tersebut, atau kapan akan memasuki produksi.