Menteri Pertahanan Shoigu Sebut AS Berlatih Mengebom Rusia dengan Nuklir, Kerahkan 10 Pembom Strategis
JAKARTA - Menteri Pertahanan Rusia pada Hari Selasa menuduh pesawat pembom Amerika Serikat (AS) sedang melatih serangan nuklir terhadap Rusia dari dua arah yang berbeda awal, mengeluhkan pesawat tersebut hanya berjarak 20 kilometer dari perbatasan Rusia.
Tuduhan Moskow datang pada saat ketegangan tinggi dengan Washington terkait Ukraina, dengan pejabat AS menyuarakan keprihatinan tentang kemungkinan serangan Rusia terhadap tetangga selatannya, penilaian yang dibantah oleh Kremlin sebagai salah.
Sementara, Moskow menuduh Amerika Serikat, NATO dan Ukraina berperilaku provokatif dan tidak bertanggung jawab, menunjuk pada pasokan senjata AS ke Ukraina, penggunaan pesawat tak berawak Turki oleh Ukraina terhadap separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur, hingga latihan militer NATO di dekat perbatasannya.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan Moskow telah mencatat peningkatan signifikan dalam aktivitas pembom strategis AS, yang katanya telah melakukan 30 penerbangan dekat dengan Rusia bulan ini.
Jumlah tersebut menurutnya 2,5 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menteri Shoigu secara khusus mengeluhkan apa yang dia katakan sebagai simulasi serangan nuklir AS terhadap Rusia awal bulan ini.
"Menteri pertahanan menggarisbawahi, selama latihan militer AS 'Global Thunder', 10 pembom strategis Amerika berlatih meluncurkan senjata nuklir melawan Rusia dari arah barat dan timur," ujar Menteri Shoigu seperti mengutip Reuters dari Kementerian Pertahanan 24 November.
"Kedekatan minimum dengan perbatasan negara bagian kami adalah 20 km," lanjutnya.
Menteri Shoigu mengatakan, unit pertahanan udara Rusia telah melihat dan melacak pembom strategis AS, mengambil tindakan yang tidak ditentukan untuk menghindari insiden.
Sanggahan segera datang dari Pentagon, mengatakan latihannya diumumkan secara terbuka pada saat itu dan mematuhi protokol internasional.
"Misi-misi ini diumumkan secara terbuka pada saat itu, dan direncanakan dengan cermat dengan (Komando Strategis), (Komando Eropa), sekutu dan mitra untuk memastikan pelatihan dan peluang integrasi maksimum. Serta kepatuhan terhadap semua persyaratan dan protokol nasional dan internasional," ujar Letnan Kolonel Anton Semelroth, juru bicara Pentagon.
Para perwira tinggi militer Rusia dan AS, Kepala Staf Umum Valery Gerasimov dan Ketua Kepala Staf Gabungan Mark Milley, berbicara melalui telepon pada Hari Selasa tetapi tidak ada pihak yang mengungkapkan isi percakapan tersebut.
Untuk diektahui, latihan Global Thunder yang tahun ini melibatkan pembom B-52 berkemampuan nuklir, adalah latihan nuklir dan komando tahunan Komando Strategis AS yang dirancang untuk menguji dan menunjukkan kesiapan kemampuan nuklir AS.
Pekan lalu, Presiden Vladimir Putin mengeluhkan pembom strategis Barat yang membawa 'senjata yang sangat serius' di dekat Rusia. Ia juga menyebut Barat memandang enteng peringatan untuk tidak melewati 'garis merah'
Baca juga:
- Abaikan Kutukan China, Kapal Perusak Rudal Amerika Serikat Kembali Berlayar di Selat Taiwan
- Selamatkan Pengemudi Wanita yang Pingsan di Jalan Tol dari Kecelakaan Maut, Pria Ini Rela Menabrakkan Mobilnya
- Resmi Sandang Dan-9 Sabuk Hitam Taekwondo, Donald Trump Sejajar dengan Presiden Rusia Vladimir Putin
- Rusia Alami Lonjakan Kasus Infeksi COVID-19: Presiden Putin Terima Vaksin Dosis Ketiga, Siap Ikuti Uji Coba Vaksin Nasal
Menteri Shoigu membuat komentar dalam konferensi video dengan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe. Dia mengatakan, penerbangan pembom Amerika Serikat yang dekat dengan perbatasan timur Rusia juga merupakan ancaman bagi China.
"Dengan latar belakang ini, koordinasi Rusia-Cina menjadi faktor penstabil dalam urusan dunia," tukas Shoigu.
Rusia dan China sepakat pada pertemuan mereka untuk meningkatkan kerja sama antara angkatan bersenjata mereka dalam hal latihan militer strategis dan patroli bersama, sebut Kementerian Pertahanan.