Bagikan:

JAKARTA  - Telstra Telekomunikasi Australia menguraikan rencana mereka pada Kamis,16 September  yang bertujuan untuk memperluas cakupan jaringan 5G ke 95 persen area negara itu pada akhir tahun 2025 dan memotong biaya bersih 500 juta dolar Australia (Rp 5,2 triliun).

Menurut sumber perusahaan itu, pengurangan biaya di bawah rencana baru yang dijuluki T25, berada di atas 2,7 miliar dolar Australia yang telah ditargetkan berdasarkan strategi T22 saat ini.

Rencananya akan dimulai pada 1 Juli 2022, dan mencakup potensi peluncuran jaringan 6G yang saat ini masih dalam tahap percobaan.

Telstra juga mengatakan yakin mempertahankan minimal 16 sen dolar Australia per saham, dividen yang sepenuhnya terbuka melalui T25.

Perusahaan, yang dipecah menjadi tiga pada bulan November, menjual 49% saham di bisnis menara selulernya seharga 2,8 miliar dolar AS pada bulan Juli.

Telstra telah mencoba untuk merestrukturisasi operasinya karena menghadapi tantangan yang terus-menerus pada bisnis fixed-line dari peluncuran jaringan broadband milik negara.