Bagikan:

JAKARTA - Startup truk listrik, Volta Trucks, mengatakan pada Rabu 8 September bahwa truk pertamanya akan dibuat berdasarkan kontrak mulai akhir 2022 di bekas pabrik truk MAN di Austria. Pabrik itu juga sudah diambil oleh Steyr Automotive, sebuah perusahaan yang baru dibentuk untuk menjalankan bisnis ini.

Sebagai bagian dari rencana pemotongan biaya, unit Volkswagen AG  MAN baru-baru ini mengalihkan pabriknya di Steyr, Austria, ke Steyr Automotive, yang dijalankan oleh mantan eksekutif pemasok mobil Kanada Magna International Inc , Siegfried Wolf. Pabrik tersebut akan terus membuat kendaraan untuk MAN hingga tahun 2023, tetapi akan berfungsi sebagai produsen kontrak untuk perusahaan lain.

Volta Trucks yang berbasis di Stockholm, yang juga beroperasi di Inggris, mulai memproduksi Volta Zero, truk listrik 16 ton, pada akhir 2022 dan memproduksi 5.000 kendaraan untuk pelanggan pada 2023 menjelang aturan larangan truk diesel di Paris yang efektif berlaku pada 2024 .

Alih-alih membangun pabriknya sendiri yang mahal dan bekerja keras untuk menemukan cara membuat truk listriknya dalam skala besar, Volta justru akan menyewa Steyr Automotive untuk membangunnya.

"Terlepas dari fasilitas manufaktur yang sangat baik, Steyr Automotive telah melatih para insinyur dan manajer berpengalaman di semua tingkat tenaga kerja mereka," kata Chief Technology Officer Volta, Trucks Kjell Waloen, kepada Reuters. "Jika Anda memulai produk baru di pabrik baru tanpa pengalaman, Anda melipatgandakan risiko dan komplikasi berkali-kali."

Alih-alih melalui "neraka manufaktur" seperti yang dilakukan Tesla Inc  ketika meningkatkan produksi sedan Model 3 untuk pasar massal pada 2017 dan 2018, beberapa startup listrik telah memilih untuk menyerahkannya kepada operator yang sudah pengalaman membangun kendaraan

REE Automotive  dan Fisker Inc  telah bekerja sama dengan Magna untuk membangun EV mereka, sementara Fisker memiliki perjanjian serupa dengan Foxconn Technology Co Ltd Taiwan.

Volta Trucks saat ini merencanakan empat model truk listrik dengan ukuran berbeda dan mereka mengharapkan untuk dapat memproduksi lebih dari 27.000 truk setiap tahun pada tahun 2025.

Upaya untuk memproduksi baterai solid-state secara massal Toyota telah tersandung karena mahal untuk diproduksi dan cenderung retak ketika mengembang dan menyusut selama digunakan.

Toyota juga berencana menggunakan baterai solid-state dalam kendaraan listrik hibrida seperti Prius, katanya.

Volkswagen, pembuat mobil terbesar kedua di dunia, mengatakan pada Selasa 7 September bahwa mereka mungkin harus mengeluarkan lebih banyak untuk mewujudkan transformasi yang direncanakan menuju mengemudi otonom dan EV.

Perusahaan Jerman, yang berencana untuk menginvestasikan 150 miliar euro dalam bisnisnya pada tahun 2025, telah berulang kali mengatakan dapat mendanai transisi ini berdasarkan arus kas saat ini.