Benarkah Jaringan 5G Bisa Membantu Perubahan Iklim? Simak Alasannya!
Penerapan 5G dapat menciptakan Jaringan Nirkabel yang Lebih efisien. (foto: Annie Spart / Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Masalah yang kini masih dihadapi dunia adalah perubahan iklim. Diperkirakan, efeknya akan menyebabkan gangguan dan bahaya yang sangat besar, seperti banjir dan bahkan berpengaruh terhadap ekonomi dunia.

Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) memperkirakan bahwa pemanasan 1,5 derajat Celcius dapat menyebabkan permukaan laut naik 0,4 meter pada tahun 2100, dengan 69 juta orang terkena banjir.

Saat ini yang harus dilakukan adalah mengembangkan teknologi, yang memungkinkan industri untuk menjadi perusahaan nol bersih segera. Teknologi digital mungkin merupakan alat paling kuat untuk mengatasi perubahan iklim dan 5G berada di garis depan dalam hal ini.

Beberapa operator jaringan nirkabel juga telah mengambil langkah untuk membatasi emisi, seperti mengurangi konsumsi energi, beralih ke peralatan jaringan yang lebih efisien, dan mencari sumber energi terbarukan. Namun, mengimbangi pertumbuhan volume data melalui jaringan seluler akan membutuhkan lebih dari sekadar peningkatan jaringan saat ini.

Jaringan 5G memiliki dampak tiga kali lipat untuk memerangi perubahan iklim. Jaringan anyar itu secara efisiensi memiliki energi jauh lebih besar, dapat pula mengurangi gas rumah kaca, mengurangi emisi industri lain, dan memungkinkan pemantauan lingkungan yang lebih tepat untuk membantu memenuhi kebutuhan yang lebih luas.

Berikut VOI jelaskan lebih rinci apa saja manfaat 5G untuk perangi perubahan iklim, seperti dikutip dari Techradar, Senin, 30 Agustus.

  1. Penerapan 5G dapat Menciptakan Jaringan Nirkabel yang Lebih Efisien

Jaringan 5G menjanjikan peningkatan substansial pada teknologi nirkabel saat ini dalam hal latensi, throughput, dan konektivitas perangkat. Sebagai hasilnya, permintaan data per perangkat dan jumlah perangkat juga akan meningkat.

Namun terlepas dari itu, jaringan 5G memungkinkan operator jaringan menjadi lebih hemat energi pada tingkat output per unit. Jaringan 5G bisa menawarkan potensi untuk memungkinkan pengurangan konsumsi energi sebesar 98 persen per bit data yang ditransmisikan. Ini artinya secara kumulatif menyelamatkan dunia lebih dari 1 miliar ton CO2 antara tahun 2020 dan 2030.

  1. 5G Bisa Mengurangi Emisi Karbon Pada Industri

Peningkatan 5G dalam latensi dan bandwidth, dikombinasikan dengan fungsi teknologi baru seperti komputasi tepi seluler (MEC) juga akan memungkinkan kasus penggunaan baru yang akan mendorong pengurangan emisi secara signifikan, dari sebagian besar industri. Ini akan mengubah cara manusia hidup dan bekerja, menghasilkan pengurangan gas rumah kaca yang substansial.

Di kota pintar yang memiliki jaringan 5G seperti data, sensor, dan perangkat yang terhubung membantu meningkatkan layanan pemerintah, juga kualitas hidup penduduk melalui analitik, kecerdasan buatan, otomatisasi yang akan memungkinkan platform dan layanan generasi baru.

Diketahui, jaringan 5G unik dalam kemampuannya yang berfungsi sebagai platform untuk teknologi pengganggu lainnya termasuk XR, IoT, dan AI. Penerapan teknologi ini di berbagai industri dapat secara signifikan mengurangi penggunaan energi dan membantu mempercepat inisiatif penghematan iklim, seperti mengurangi kebutuhan perjalanan melalui kerja jarak jauh.

 

Kasus penggunaan lainnya termasuk penerapan 5G dalam transportasi terhubung untuk mengurangi waktu komuter dan meningkatkan manajemen lalu lintas, atau untuk meningkatkan konferensi virtual dan pameran dagang, mendorong pengurangan masa inap di kamar hotel dan emisi perjalanan.

  1. Masyarakat yang Terhubung Lebih Hemat Energi

Selain pengurangan karbon, 5G akan diperluas untuk menciptakan seluruh infrastruktur terhubung yang memerlukan transmisi data dalam jumlah besar, dengan kecepatan sangat tinggi di seluruh jaringan perangkat yang padat. Implikasinya sangat banyak, mencakup transportasi yang terhubung, pertanian, kota, bangunan, industri, energi, kesehatan, kehidupan, pekerjaan, serta jaringan fisik hingga digital.

Misalnya untuk sektor pertanian, teknologi pertanian presisi menggunakan 5G dapat meningkatkan hasil panen dan sekaligus mengurangi emisi yang dihasilkan oleh menanam tanaman, menggunakan teknologi pengumpulan data, analitik data besar, dan kontrol aplikasi presisi untuk memandu dan mengoptimalkan praktik manajemen pertanian.

Teknik-teknik ini akan memungkinkan pemantauan lingkungan yang lebih tepat, memerangi bentuk-bentuk lain dari degradasi lingkungan seperti pengurangan penggunaan pestisida, perbaikan sistem irigasi atau pengujian kualitas air untuk dikonsumsi.