Tak Ingin Tenggelam di Pasar Smartphone, Nokia Gandeng Intel untuk Kembangkan 5G
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Perkembangan teknologi kian pesat. Melihat hal itu, Nokia memutuskan untuk menggandeng perusahaan chipset Intel untuk membesut jaringan 5G pada perangkatnya. Tuntutan dari pemerintah Finlandia juga membuat pabrikan ponsel itu mengambil langkah besar ini.

"Pengumuman penting ini menyoroti komitmen berkelanjutan kami untuk memperluas variasi dan pemanfaatan chipset ReefShark dalam portofolio kami," kata Presiden Mobile Networks Nokia, Tommi Uitto dikutip dari Reuters, Sabtu 7 Maret.

Kesepakatan tersebut meliputi pengembangan teknologi dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan system on a chip (SoC) Nokia ReefShark yang digunakan untuk memberi daya pada radio access technology (RAT).

Idenya adalah dengan menggabungkan berbagai fungsi ke dalam satu chip, ReefShark dapat mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi energi di setiap base transceiver station (BTS), juga membantu operator mewujudkan manfaat operasional penuh konektivitas 5G.

Namun, strategi 5G Nokia telah mendapat sorotan dari media dan para investor. Tingginya biaya pengembangan teknologi 5G dan persaingan yang ketat di sektor ini telah mengakibatkan perusahaan memotong pandangan keuangannya dan menghentikan dividen dalam beberapa kali.

Sayangnya, saat kesepakatan ini sudah resmi, CEO Nokia Rajeev Suri mengatakan dia mengundurkan diri untuk digantikan oleh Pekka Lundmark.

Perusahaan berharap pengumuman penawaran ini akan membawa perubahan besar pada teknologi perangkatnya sehingga meredakan kekhawatiran menyoal penjualan Nokia yang semakin tenggelam dari para pesaingnya.

Nokia mengatakan pihaknya berkomitmen terhadap pengembangan platform ReefShark dan akan bekerja sama dengan Marvell untuk menciptakan beberapa generasi silikon khusus dan prosesor infrastruktur. Ini akan menggabungkan teknologi nirkabel Nokia dengan platform prosesor ARM multi-core Marvell.

“Ini memastikan bahwa solusi 5G kami dilengkapi untuk memberikan kinerja terbaik di kelasnya kepada pelanggan kami. Ketika penyedia layanan terus mengembangkan rencana 5G mereka dan mendukung pertumbuhan lalu lintas dan layanan vertikal baru, infrastruktur dan komponen harus berkembang dengan cepat. Mengadopsi kemajuan terbaru dalam teknologi silikon adalah langkah penting untuk lebih melayani kebutuhan pelanggan kami," imbuh Uitto.

Nokia juga akan berkolaborasi dengan Intel dalam teknologi silikon dan mengirimkan varian berbasis teknologi 5G AirScale yang didukung Intel Atom. Vendor ponsel tersebut juga akan menggunakan prosesor scalable Xeon generasi kedua Intel dalam data center AirFrame-nya.

"Jaringan 5G perlu mendukung miliaran perangkat dan mesin, dan peningkatan besar-besaran dalam volume dan skala ini berarti bahwa infrastruktur dan komponen yang ada harus berkembang dengan cepat, mengadopsi teknologi dan teknik untuk memungkinkan penyebaran jaringan 5G dengan cepat," ujar Uitto

Intel pun berjanji untuk mendukung operator memenuhi kebutuhan jaringan 5G yang kritis seperti kapasitas tinggi dan latensi sangat rendah. Setelah sebelumnya mereka meluncurkan produk baru yakni chip Xeon Intel Atom P5900 dan chip base station 10Nm.

Prosesor scalable Intel Xeon generasi kedua tersebut berfungsi untuk mendukung virtualisasi jaringan inti. Chip ini menawarkan peningkatan kinerja rata-rata 36 persen, keamanan perangkat keras yang ditingkatkan, dan akselerator enkripsi internal.