Bagikan:

JAKARTA - Xiaomi sepertinya semakin menunjukkan keseriusannya untuk memiliki mobil listrik berbasis otonom. Perusahaan dikabarkan akan segera mengakuisisi startup berbasis teknologi kemudi otonom yang dijuluki Deepmotion.

Menurut laporan yang dihimpun Gizmochina, Minggu, 29 Agustus, kesepakatan akuisisi ini akan berjumlah 77,4 juta dolar AS atau setara Rp1,1 triliun, dan akan mulai mengerjakan proyek saat Xiaomi memasuki pasar kendaraan listrik.

Perusahaan yang berbasis di China itu mengumumkan akuisisi ini setelah mencatat hasil kuartal kedua yang lebih baik dari ekspektasi mereka. Terutama di India, di mana pemulihan pasarnya memungkinkan mereka untuk menyalip Apple untuk menjadi pabrikan ponsel terbesar kedua di dunia dalam hal pengiriman.

“Melalui akuisisi ini, kami berharap dapat mempersingkat waktu untuk memasarkan produk kami. Kami ingin mempercepat R&D mengemudi otonom kami," ungkap Presiden Xiaomi Wang Xiang.

Xiaomi memang telah lama menjadi pemain utama di pasar ponsel pintar, tetapi perusahaan ini bertujuan untuk melakukan diversifikasi lebih lanjut di negara berkembang. Salah satunya dengan menghadirkan kendaraan listrik.

Pendiri sekaligus CEO perusahaan, Lei Jun, nantinya akan memimpin proyek kendaraan listrik. Sebelumnya Xiaomi mengumumkan rencana investasi 10 miliar dolar AS atau setara Rp143 triliun selama dekade berikutnya dalam proyek kendaraan listriknya.

Lebih lanjut, Xiaomi juga akan berinvestasi besar-besaran ke pasar kendaraan listrik melalui penelitian, pengembangan serta manufakturnya sendiri untuk memproduksi mobil listrik bermerek Xiaomi.

Karenanya akuisisi Deepmotion dapat membantu Xiaomi lebih maju untuk mendorong tujuan perusahaan. Sebagai informasi, Deepmotion bergerak di bidang pengembangan software bantuan pengemudi dan merupakan langkah terbaru dari Xiaomi untuk memperluas kehadirannya di industri kendaraan listrik.

Diketahui Xiaomi tidak sendirian dalam hal mengembangkan listrik hingga mengakuisisi perusahaan untuk membantunya. Perusahaan asal China lainnya seperti Huawei dan Baidu juga mengembangkan teknologi kemudi otonom mereka sendiri.