Bagikan:

JAKARTA – Masuknya Xiaomi dalam industri mobil listrik masa depan semakin meramaikan persaingan electric vehicle (EV) yang saat ini didominasi oleh Tesla. Pihak Xiaomi sendiri menyebutkan perusaan sedang dalam tahap pengembangan substansial.

Xiaomi telah mendirikan lini perusahaan yakni Xiaomi EV, Inc. untuk memproduksi mobil listriknya. Xiaomi EV didirikan dengan modal terdaftar senilai 10 miliar yuan atau sekitar Rp22 triliun. Anak perusahaan Xiaomi tersebut dikabarkan telah memiliki sekitar 300 karyawan yang dikepalai oleh pendiri Xiaomi Lei Jun sebagaimana laporan dari CNBC International pada Rabu 1 September 2021.

Pihak Xiaomi menyebutkan bahwa tim perancang mobil listrik sudah “melakukan sejumlah besar penelitian pengguna” dalam 5 bulan terakhir. Selain itu, Xiaomi juga dikabarkan sudah menjalin kerja sama dalam lingkungan industri mobil listrik guna memperkuat ekosistem perusahaan.

Pada Maret lalu, Xiaomi sudah mengumumkan untuk meluncurkan mobil listriknya dibarengi dengan investasi sebesar 10 miliar dolar AS untuk 10 tahun mendatang. Sedangkan pada bulan September ini, Xiaomi menginformasikan telah mengakuisisi pabrikan mobili listrik bernama Deep Motion senilai 77,37 juta dolar AS atau sekitar Rp1 triliun.

Akuisisi Xiaomi terhadap produsen mobil listrik otonom Deep Motion ditujukan untuk meningkatkan daya saing teknologi dalam industri kendaraan listrik. Dengan akuisisi tersebut, diharapkan Xiaomi bisa menghadirkan fitur self-driving dalam mobil listrik Xiaomi di masa mendatang.

Hadirnya Xiaomi dalam kompetisi mobil listrik masa depan, tampaknya akan mengancam dominasi produsen mobil listrik yang sedang populer saat ini seperti Tesla, Nio, Xpeng, Huawei dan Baidu. Ditambah lagi dengan rencana Apple dalam menghadirkan mobil listrik AppleCar dalam beberapa waktu mendatang.