Bagikan:

JAKARTA - Pabrikan ponsel China Xiaomi telah membantah tuduhan yang dibuat oleh pengecer ponsel di India bahwa perusahaan tersebut melanggar perjanjian dengan melakukan kesepakatan eksklusif dengan pasar online.

Pengecer telepon seluler di bawah All India Mobile Retailers Association (AIMRA) telah mengancam akan menggugat ke Komisi Persaingan India (CCI) melawan Xiaomi. Mereka menuduh perusahaan tersebut lebih menyukai pasar online daripada pengecer offline.

“Klaim Xiaomi atas penjualan tertinggi dalam dua bulan terakhir telah membuat kita semua merenungkan dari saluran mana penjualan sebesar itu telah dicapai. Apakah itu dilakukan oleh eksportir, agregator, atau saluran lain karena mitra Mi di seluruh India memiliki stok paling sedikit atau tidak ada stok selama periode itu,” isi dari surat yang ditujukan kepada Sunil Baby, Direktur penjualan offline Xiaomi.

Xiaomi telah memimpin pasar ponsel India selama lebih dari dua tahun terakhir. Menurut laporan 28 Juli oleh firma riset pasar Counterpoint Research, perusahaan dan anak perusahaannya POCO memiliki 28% pasar ponsel pintar India saat ini. Faktanya, empat dari lima merek ponsel teratas di India berasal dari Cina, kecuali Samsung, yang membuntuti Xiaomi di posisi kedua.

Pengecer ponsel telah menuduh merek seperti Xiaomi mengubahnya dengan cepat demi toko online mereka sendiri atau Amazon di masa lalu juga. AIMRA telah mengajukan tuntutan untuk kesetaraan antara saluran online dan offline pada Januari 2020. Mereka  juga sangat vokal tentang masalah ini selama bertahun-tahun.

Sebagai tanggapan, sebuah surat yang ditandatangani oleh Baby kepada AIMRA mengklaim bahwa tuduhan itu “secara faktual tidak benar” dan menyebutnya sebagai “upaya untuk mencemarkan nama baik” merek China.

“Selama bertahun-tahun, kami telah melakukan investasi besar di saluran Ritel kami dan dengan cinta dan dukungan dari Mi Fans dan Mitra kami telah memberikan pertumbuhan yang luar biasa bagi kami semua. Sesuai GFK, pangsa pasar ritel offline kami telah meningkat sebesar 5% peningkatan absolut sejak awal tahun 2021, yang tidak mungkin terjadi tanpa peningkatan pasokan dan dukungan serta kepercayaan tanpa henti dari mitra kami pada merek kami, ” isi surat dari Xiaomi.

Perusahaan juga mengatakan bahwa mereka tidak menjual ponsel eksklusif online di India dan tidak membedakan dalam hal harga di saluran online dan ritel. Ia juga mengklaim bahwa saluran ritel dan online telah dilanda kendala pasokan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

“Kami sangat tidak menyetujui pernyataan tidak benar yang dibuat oleh AIMRA,” tambah perusahaan itu. “Kami percaya bahwa asosiasi seperti AIMRA dan perusahaan seperti kami harus bekerja sama untuk memberdayakan mitra ritel dan mengembangkan bisnis mereka, terutama di masa-masa sulit seperti itu. Dalam situasi seperti itu, rasa saling percaya dan kolaborasi menjadi bahan yang sangat penting untuk kesuksesan, ”katanya.